Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kucing Kampung Juga Memesona

26 Agustus 2012   01:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19 12396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_202247" align="aligncenter" width="600" caption="Ini dia tiga kucing kampung saya. Tak ada nama, hanya mata dan mata."][/caption] Bagi saya semua ras spesies kucing itu memesona. Tentu banyak yang lebih suka jenis kucing Persia atau Siam yang punya keunikan dan eksklusivitas tersendiri, saya menganggap kucing kampung --sama halnya ayam kampung-- tetap bagus untuk dipelihara atau sekadar dijadikan teman main. Nah, untuk weekly photo challenge Kampretos pekan ini, saya khusus menyampaikan salam dari tiga ekor kucing rumah saya. Oh, namanya ya? Jujur sampai sekarang belum ada namanya mereka ini. Ibu saya kadang memanggilnya sebagai Si Putih, Si Hitam, dan Si Merah saja biar mudah. Semuanya betina. Saya pun sulit membedakan ketiganya karena punya bulu yang variatif. Hitam yang mana merah yang mana, saya tak begitu lihat kesesuaian panggilannya. Nah, di dalam foto-foto yang saya muat ini, dua ekor yang bercorak gelap adalah anak-anak, sedangkan yang ukurannya sedikit besar adalah induknya. Anak-anak ini lahir sekitar dua tahun lalu, satu dari mereka pun sebenarnya sudah melahirkan anak-anak lagi yang entah di mana sekarang. Dua bulan lalu waktu saya pulang kampung mereka masih ada, sekarang sudah menghilang. Mungkin "diamankan" ke lingkungan yang lebih sesuai. Kucing atau yang dalam bahasa latin umum dikenal sebagai felis silvestris catus sampai saat ini digolongkan sebagai hewan karnivora yang paling kompleks. Beberapa studi bahkan menemukan kecenderungan sifat kucing yang bisa saja omnivora. Dipercaya pada 50 juta tahun lalu nenek moyang kucing adalah sejenis Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang. Dari satu famili Fenidae ditemukan tak kurang dari seratus spesies dan sepuluh jenis klasifikasi morfologisnya. Meski banyak orang lebih suka kucing ras, tapi ilmuwan mencatat jumlah kucing ras hanya 1% dari keseluruhan populasi Felis di dunia. Tentu ini termasuk golongan Gratus Catus atau kucing besar yang awam dikelompokkan sebagai harimau, singa, dan kucing besar lainnya. Kucing menarik karena sifat alami dan warna bulunya, sama seperti beberapa hewan berbulu lainnya. Kucing biwarna, yang keren disebut sebagai tuxedo cat saat hitam putih atau calico jika perpaduannya putih dan kekuningan, adalah bawaan gen dari hasil perkawinan induknya. Baik betina maupun jantan, akan selalu nampak elegan jika perpaduan warnanya teratur sempurna dan tidak menutupi keindahan mata. Mengapa mata kucing begitu menarik? Kucing adalah salah satu spesies hewan yang punya nilai budaya mistisme. Peradaban Mesir sejak 5.000 tahun yang lalu telah menempatkan kucing sebagai jelmaan Dewi Bast (Bastet atau Thet).  Setiap orang yang mengusiknya akan dijatuhi hukuman mati. Bahkan, pada tahun 1800-an ilmuwan gabungan dari Royal Archeological Society dan asosiasi sejarah Amerika menemukan kompleks makam yang menyimpan tak kurang dari 300.000 mumi kucing yang terbungkus rapi, seperti telah melewati semacam upacara pemakaman yang sakral. Di sebagian Eropa hal menyedihkan terjadi pada abad pertengahan ketika kucing dianggap sebagai spesies yang bersekutu dengan penyihir. Cerita-cerita faktual ataupun fiksi semacam Black Death di Eropa abad ke-14 akibat penyebaran penyakit PES dan rabies dipercaya karena kucing punya daya magis yang membahayakan. Akibatnya, ribuan kucing ditangkap dan dibunuh dengan cara dibakar ataupun dikubur. Di banyak museum Mesir, bagian terpenting dari kucing yang dinampakkan adalah ujung telinga dan matanya, atau sebagian besar bagian kepala. Studi sejarah dan budaya masih berusaha mengungkap alasan di balik mistisisme mata kucing, tapi secara awam, bukannya memang pupil kucing itu selalu nampak eksotis dan menawan? Saya potret tiga ekor kucing kampung ini, dan saya pun sengaja memfokuskan cahaya ke matanya. [caption id="attachment_202248" align="aligncenter" width="600" caption="Tiga kepala dan enam mata yang bersinar. Semua foto kucing ini sengaja saya jepret dengan mode automatis penuh dengan cahaya kilat. Meski om-om dan tante pakar fotografi menyarankan sebaiknya pakai cahaya alami, tapi dalam kegelapan ini saya bereksperimen."]

13459421921055322700
13459421921055322700
[/caption] Mata kucing unik. Di Biologi SD hingga SMP diajarkan bahwa pupil kucing enam kali lebih sensitif terhadap cahaya ketimbang mata manusia. Lapisan tepetum lucidum pada mata kucing bisa memantulkan cahaya setipis apapun sehingga nampak berpendar dalam kegelapan. Mengikuti berkas cahaya tipis dalam kegelapan yang tiba-tiba muncul dua titik berkilau di kejauhan sana biasanya karena menemukan kucing melintas atau berhenti di tengah jalan. Bagian membran niktitans pada sudut dalam mata kucing mudah diamati sebagai tanda-tanda sedang mengantuk atau sakit ketika menyempit atau menghilang. Fakta genetik Satu fakta biologis yang belum banyak diketahui tentang kucing adalah, bahwa anak kucing jantan yang memiliki warna bulu lahir sebanyak tiga (atau lebih dari dua yang memang jarang lebih dari tiga) biasanya tidak akan selamat sampai usia empat minggu. Meski ada beberapa kasus di mana kucing jantan belang tiga bisa selamat sampai beberapa bulan. Rumus genetik anak kucing jantan yang memiliki warna bulu lebih dari tiga bersifat lethal atau mematikan. Berbeda dengan kombinasi tiga warna pada bulu anak kucing betina. Sejak lahir, anak kucing jantan berwarna bulu tiga biasanya sudah lemah dan sulit berjalan, untuk kemudian meninggal secara alamiah. Sayangnya, bahkan beberapa toko hewan peliharaan yang saya tanyakan soal hal ini mengaku belum tahu menahu soal genetika dan tetap menjual anak kucing jantan. Fakta lain yang meski belum terkonfirmasi secara medis adalah bahwa jenis-jenis kucing berbulu pendek memiliki potensi hidup lebih  baik ketimbang yang berbulu panjang. Diperkirakan beberapa faktor morfologis ini bisa menjelaskan mengapa populasi kucing berbulu pendek yang banyak dijumpai sebagai kucing kampung bisa meledak tak terkendali di banyak lingkungan. Berbeda dengan kucing berbulu panjang yang karakteristik rasnya sangat terbatas untuk berkembang biak. Kucing Kampung juga memesona Kucing kampung mudah perawatannya, itu alasan utama bagi saya. Kedua, perkembang biakannya mudah. Saya pernah menyaksikan dua anak kucing di rumah keluar dari lubang persalinan ibunya. Kepalanya yang bulat terselimut semacam membran tipis yang ternyata adalah cairan pengaman. Begitu bayi lepas, empat kakinya langsung bergerak-gerak meski kelopak matanya tak membuka. Induknya tak langsung menjilati kepala-kepala anak kucingnya lantaran cukup lelah. Cairan tersapu di mana-mana meski tak sampai banjir. Meski saya pernah mendengar kisah tragis anak kucing yang dimakan oleh induknya sendiri, tapi bagi saya itu karena desakan nonalamiah, misalnya mereka terkurung atau induknya memang tak makan dalam waktu yang lama atau mengalami gangguan fungsi otak yang serius. Tapi sejauh ini saya percaya naluri alami kucing yang selalu waspada dan melindungi anaknya. [caption id="attachment_202249" align="aligncenter" width="600" caption="Mata kucing yang unik. Sayangnya gambar ini kurang fokus. Anak kedua ini dia. Yang paling imut dari ketiganya."]
13459424481597754015
13459424481597754015
[/caption] Kucing kampung sering kali datang tak diundang dan pergi tak diusir. Meski saya bukan seorang pemelihara yang baik, saya menikmati kebersamaan hidup bersama kucing kampung di rumah. Dan lagi meski kucing dianggap salah satu hewan inang yang membawa penyakit dari yang sekelas alergi sampai rabies, saya percaya bahwa kucing adalah spesies penting dalam peradaban manusia. *** [caption id="attachment_202250" align="aligncenter" width="600" caption="Gaya perut memotret ini. Mengapa posisi mereka bertiga selalu saja fotogenis?"]
13459426911837706046
13459426911837706046
[/caption] Referensi: http://agriculturesupercamp.wordpress.com/2007/12/19/belang-tiga-selalu-betina/ http://www.indonology.com/tag/fakta-tentang-kucing-kampung http://www.danishe.com/2011/02/8-jenis-kucing-cantik-yang-mungkin.html http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun