Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jelang Pernikahan*

23 Mei 2012   07:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:56 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (fakhirin-azami.fotopages.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi (fakhirin-azami.fotopages.com)"][/caption] ** Ahmad sumringah. Tapi isi hatinya entah. Sedangkan Yasmin, calon istrinya, tersipu dan banyak tertunduk. Dua keluarga menyatu. Rebana dan gendang bertalu-talu. Bunga rampai indah berpadu. Melalui pernikahan, dua insan akan menjadi satu. Dalam janji cinta dan pengakuan adat yang sedikit kaku. "Apa yang kau khawatirkan, Nak?" tanya calon Bapak mertua itu bikin Ahmad diam. Hatinya tiba-tiba gundah. Teringat sesuatu di sana. "Keluarga kami sudah siap," kata Bapak lagi. Lama pemuda itu terdiam, bikin mempelai perempuan agak merajuk. "Maaf, Bapak. Ambo hanya khawatir istri di rumah." Kepada Ahmad mereka tersenyum. "Tenang, Nak. Mahar ini jadi biaya persalinan istrimu." ==================== *Latihan fiksi kilat. He he ....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun