Kalau itu yang bisa membuatmu tersenyum, aku akan bertingkah seperti orang bodoh.
Ada banyak sisi di dalam tubuh seorang pria, termasuk diriku. Kemarin nampak cool dalam balutan dasi dan celana khaki, nanti malam bisa nampak konyol dengan hidung merah dan permen lolipop.
Di depanmu, aku bisa jadi apa saja.
Hey! Kita bisa bertengkar setiap hari, tapi menjadi pria menyenangkan di matamu bagaikan menemukan harta karun bagiku. Kau tahu aku tak seperti orang lain yang mengenalku dalam sebentuk kemasan mengkilap yang membosankan.
Jika nanti kita mendapati diri bersama hidup dalam keceriaan yang berwarna, arahku jelas berujung di hadapanmu. Karena pada dasarnya, tempat ini dan tempat kita nanti sudah kupatok sebagai panggung bagiku menunjukkanmu sejuta penampilanku yang paling menyenangkan.
Kata orang, menjadi pria menyenangkan ada ukurannya. Selera humor, romantisme, gestur manis, atau senyum tipis. Tapi bagiku, tubuh ini akan lentur selentur-lenturnya. Menjadi menyenangkan di depanmu bakal lebih menyenangkan dari yang kubayangkan. Tak hanya gemerlap lampu, atau remang lilin.
Tak hanya kata-kata syahdu, tapi juga kebodohan-kebodohan lucu.
Bisa kau bayangkan perasaanku jika melihatmu cekikikan melihatku jatuh dengan lucunya? Lalu kau gandeng tanganku sesudahnya.
Hahahaha.... kalau kita coba saja besok, dunia ini akan menjadi tempat yang lebih menghibur seperti kegunaannya.
Harmoni, tidak hanya diisi hal-hal indah di satu sisi. Tapi seluruh momen yang tepat dirasakan oleh sepasang kekasih yang saling mengerti kelucuan-kelucuan bercinta.
Jadi biarkan aku menjadi pria yang tak hanya bisa nampak gagah menyelimutimu, tetapi juga nampak hangat saat bercanda tawa denganmu.
... jika memang ukurannya tak terbatas, aku ingin sekali jadi pria menyenangkan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H