Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jadi Pria Menyenangkan di Depanmu

22 April 2011   15:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:31 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau itu yang bisa membuatmu tersenyum, aku akan bertingkah seperti orang bodoh.

Ada banyak sisi di dalam tubuh seorang pria, termasuk diriku. Kemarin nampak cool dalam balutan dasi dan celana khaki, nanti malam bisa nampak konyol dengan hidung merah dan permen lolipop.

Di depanmu, aku bisa jadi apa saja.

Hey! Kita bisa bertengkar setiap hari, tapi menjadi pria menyenangkan di matamu bagaikan menemukan harta karun bagiku. Kau tahu aku tak seperti orang lain yang mengenalku dalam sebentuk kemasan mengkilap yang membosankan.

Jika nanti kita mendapati diri bersama hidup dalam keceriaan yang berwarna, arahku jelas berujung di hadapanmu. Karena pada dasarnya, tempat ini dan tempat kita nanti sudah kupatok sebagai panggung bagiku menunjukkanmu sejuta penampilanku yang paling menyenangkan.

Kata orang, menjadi pria menyenangkan ada ukurannya. Selera humor, romantisme, gestur manis, atau senyum tipis. Tapi bagiku, tubuh ini akan lentur selentur-lenturnya. Menjadi menyenangkan di depanmu bakal lebih menyenangkan dari yang kubayangkan. Tak hanya gemerlap lampu, atau remang lilin.

Tak hanya kata-kata syahdu, tapi juga kebodohan-kebodohan lucu.

Bisa kau bayangkan perasaanku jika melihatmu cekikikan melihatku jatuh dengan lucunya? Lalu kau gandeng tanganku sesudahnya.

Hahahaha.... kalau kita coba saja besok, dunia ini akan menjadi tempat yang lebih menghibur seperti kegunaannya.

Harmoni, tidak hanya diisi hal-hal indah di satu sisi. Tapi seluruh momen yang tepat dirasakan oleh sepasang kekasih yang saling mengerti kelucuan-kelucuan bercinta.

Jadi biarkan aku menjadi pria yang tak hanya bisa nampak gagah menyelimutimu, tetapi juga nampak hangat saat bercanda tawa denganmu.

... jika memang ukurannya tak terbatas, aku ingin sekali jadi pria menyenangkan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun