Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hampir Seperempat Konten Web Dunia Dibajak

19 Februari 2011   02:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:28 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi (bestlaunches.com)"][/caption] Sebuah laporan menyebutkan bahwa hampir seperempat dari keseluruhan konten pada lalu lintas web seluruh dunia telah dibajak. Setengah dari itu diunduh oleh publik dari layanan peer-to-peer aplikasi sharing BitTorrent. Data ini dihasilkan dari riset yang dipayungi oleh NBC Universal yang saat ini dimiliki Comcast, perusahaan penyedia layanan internet broadband berbasis di Amerika Serikat, akhir Januari lalu. Sebesar 23,8 persen dari keseluruhan konten lalu lintas  internet dunia yang diproduksi dengan legal dan hak cipta telah diunduh atau diunggah secara ilegal. Setengah dari itu atau sekitar 11 persen diunduh melalui situs BitTorrent, sebuah sumber pertukaran data internet, secara gratis maupun berbayar antar-pengguna. Sekitar 5 persen pengguna memanfaatkan celah di fitur cyberlocker atau berbagi file gratis, dan video streaming. Kebanyakan dari data yang diunduh tersebut berupa musik, film, atau acara televisi. Sementara itu, di Amerika Serikat pembajakan file berbagi gratis seperti pada Rapidshare dan Megaupload menyumbang andil sekitar 2 persen dan 1,5 persen dari semua lalu lintas data internet. Pada akhir Januari lalu mesin pencari terbesar Google pun sudah menghapus BitTorrent dari daftar situs yang bisa dicari melalui fitur auto-complete-nya. Petinggi Google menyebutkan bahwa perusahaannya pantas melakukan evaluasi ulang dan mengambil keputusan tepat untuk melindungi industri data di dunia. Laporan tersebut ditulis oleh David Price, Kepala Intelijen Pembajakan di Envisional, sebuah perusahaan konsultan internet asal Inggris yang membidangi pembajakan online dalam acara yang diadakan oleh Information Technology and Innovation Foundation. Pihak industri hiburan AS pun sudah mendesak pembuat kebijakan di Wahington agar lebih tegas menyikapi hal ini. [] Sumber: Politico.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun