Mohon tunggu...
Afsal Muhammad
Afsal Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis, Web Developer

Tukang baca, tukang nulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kultur Toxic Jadi Akar Masalah Perundungan di Tempat Kerja

30 Oktober 2024   16:20 Diperbarui: 30 Oktober 2024   16:26 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, perundungan di tempat kerja bukanlah hal yang baru, tapi seharusnya juga tidak normal. 

Di balik pintu-pintu kantor yang tampak profesional, sering kali ada budaya kerja toxic yang memperburuk kondisi mental karyawan. 

Sayangnya, perundungan di tempat kerja kerap menjadi hal yang diabaikan perusahaan, padahal efeknya besar, baik bagi individu maupun perusahaan secara keseluruhan.

Mengapa Perundungan Terjadi?

Pertama, penting untuk memahami kenapa perundungan di tempat kerja bisa terjadi. 

Sering kali, ini bermula dari sikap atasan atau rekan kerja yang lebih senior yang merasa berkuasa, sehingga menganggap tindakan negatif sebagai sesuatu yang lumrah. 

Mereka merasa punya hak untuk mem-bully, mengkritik secara berlebihan, atau bahkan merendahkan orang lain karena merasa lebih hebat atau berpengalaman. 

Pola pikir inilah yang bikin suasana kerja jadi enggak nyaman.

Selain itu, dalam budaya perusahaan yang toxic, sering kali tidak ada regulasi atau tindakan nyata untuk menangani perundungan.

Alhasil, karyawan merasa perundungan dianggap wajar atau, parahnya, "bagian dari pekerjaan". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun