Mohon tunggu...
Afryan Wahyu
Afryan Wahyu Mohon Tunggu... Relawan - Nyatakan walau itu pahit

Allah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jihad Kaum Muslim di Bali dan BEM-SI Mencekal Kontes LGBT di Bali

13 Desember 2018   17:54 Diperbarui: 17 Desember 2018   21:20 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DENPASAR -- Rencana penyelenggaraan Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata 2018 di Bali dibatalkan. Kepala Bidang Hubungan Masarakat Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja, mengatakan, pihaknya memastikan kontes kecantikan yang berbau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) tersebut tidak akan digelar.

"Direktur Intelkam Polda Bali sudah mengonfirmasi bahwa kegiatan tersebut dibatalkan karena ada penolakan dari masyarakat Bali," kata Hengky kepada Republika.co.id, Rabu (10/10).

Hengky menyatakan, Polda Bali telah menerima surat resmi penolakan dari banyak lembaga masyarakat, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali. Sejumlah ulama di Bali secara langsung juga menyatakan penolakannya.

Republika.co.id belum berhasil mengonfirmasi pihak penyelenggara, dalam hal ini Yayasan Gaya Dewata. Laman resmi yayasan yang berkantor pusat di Jalan Sakura IV, Dangin Puri Kangin, Denpasar, itu juga tidak dapat diakses.

MUI Provinsi Bali menyatakan sikap penolakan terhadap segala bentuk kegiatan yang mengatasnamakan LGBT di Indonesia dan Bali khususnya. Ketua Umum MUI Bali, Muhammad Taufik Asadi, mengatakan, pihaknya mendapat informasi rencana kegiatan Grand Final Pemilihan Mister dan Miss Gaya Dewata 2018 yang akan diselenggarakan Yayasan Gaya Dewata pada 10 Oktober 2018.

"Ini jelas sangat memprihatinkan, sebab tindakan tersebut jelas bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama di Indonesia," kata Taufik secara tertulis.

MUI Bali sebagai wadah seluruh umat Islam di Bali selama ini menjalankan kaidah agama dan konstitusi RI. Taufik menambahkan, perilaku LGBT adalah menyimpang dan bertentangan dengan moral juga agama.

Perilaku LGBT, sebut Taufik, juga bertentangan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini juga bertentangan dengan Pasal 28 dan 29 Undang-Undang Dasar 1945 sehingga segala bentuk kegiatan bermuatan menyimpang merupakan perilaku inskontitusional.

"Untuk menghindari terjadinya hal-hal tak diinginkan, seperti adanya pembubaran paksa atau konflik horizontal antarkelompok masyarakat, MUI Bali memohon kepada pemerintah, khususnya Kepolisian Daerah (Polda) Bali, untuk melarang, membatalkan, dan membubarkan kegiatan tersebut," ujar Taufik.

Sumber : Republika.co.id


Nilai-nilai yang diperjuangkan kaum muslim tersebut, terutama para ulama di Bali sana khususnya adalah jihad mereka dalam upaya mencegah kemunkaran yang terjadi di bumi pertiwi agar terbebas dari berbagai fitnah salahsatunya LGBT. Hal ini pun senada dengan bunyi hadits berikut :

34.149/3537. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman bin Bahram Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid At Thayalisi telah menceritakan kepada kami Laits -yaitu Ibnu Sa'd- dari Ayyub bin Musa dari Makhul dari Syurahbil bin As Simth dari Salman dia berkata, Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari semalam lebih baik daripada puasa dan shalat malam sebulan penuh, jika dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rizkinya dan terbebas dari fitnah. Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Abdurrahman bin Syuraih dari Abdul Karim bin Al Harits dari Abu 'Ubaidah bin 'Uqbah dari Syurahbil bin As Simth dari Salman Al Khair dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam semakna dengan haditsnya Laits dari Ayyub bin Musa.

images-3-5c124a9cc112fe36672d1359.jpg
images-3-5c124a9cc112fe36672d1359.jpg
Sementara dari Mahasiswa sendiri juga berjihad dalam upaya menolak kegiatan kontes LGBT tersebut.

BULETIN7.COM, BANDARLAMPUNG -- FORUM Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap yang menolak kegiatan Kontes Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata 2018 yang akan berlangsung hari ini pada pukul 18.30 WIB.

Dalam rilis yang diterima, Forum Perempuan BEM mengatakan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang memiliki ideologi Pancasila.

Nilai-nilai luhur yang termaktub dalam Pancasila akan terus diimplementasikan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Tak terkecuali apapun kelompoknya, rakyat Indonesia tidak boleh mengabaikan satu ataupun lebih dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

Kontes Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata 2018 bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Konstitusi UUD 1945. Dalam hal ini, sila ke-1 yang berbunyi 'Ketuhanan Yang Maha Esa' dan sila ke-2 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'.

Yang berarti mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Juga dalam Pasal 29 Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi 'Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa' dan Pasal 32 Ayat 1 yang berbunyi 'Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya'.

Sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan sosial budaya masyarakat Indonesia, maka sudah sepatutnya menolak segala aktivitas yang mengabaikan Pancasila seutuhnya.

Oleh karena itu, Forum Perempuan BEM SI menyatakan sikap :

  1. Menolak tegas Kontes Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata 2018 yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 10 Oktober 2018.
  2. Menuntut pemerintah bersama aparat Kepolisian di Provinsi Bali agar membatalkan acara tersebut.
  3. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menolak seluruh bentuk kegiatan dan kampanye agenda LGBTIQ di seluruh tanah air Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan norma yang berlaku di masyarakat.

Sumber : http://buletin7.com/forum-perempuan-bem-se-indonesia-tolak-kontes-gay-bali/

Jihad

Dibenak kita pasti ketika melihat, membaca atau mendengar kata JIHAD yang terfikirkan adalah perang. Padahal konteks jihad tidak hanya sekedar perang saja, tetapi lebih luas dari itu.

Kata jihad berasal dari kata "jahada" atau "jahdun" () yang berarti "usaha" atau "juhdun" ( ) yang berarti kekuatan. Secara bahasa,asal makna jihad adalah mengeluarkan segala kesungguhan, kekuatan, dan kesanggupan pada jalan yang diyakini (diiktikadkan) bahwa jalan itulah yang benar.

Sementara dalam KBBI jihad adalah usaha dengan segala upaya dan daya untuk mencapai kebaikan.

Menurut Ibnu Taimiyah sendiri, jihad itu hakikatnya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan sesuatu yang diridhoi Allah berupa amal shalih, keimanan dan menolak sesuatu yang dimurkai Allah berupa kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.

Kata "jihad" dalam bentuk fiil maupun isim disebut 41 kali dalam Al-Qur'an. (sumber : https://www.wattpad.com/452592888-makna-umum-jihad ) , sebagian tidak berhubungan dengan perang dan sebagian berhubungan dengan perang.

Dalam hadits pun disebutkan dalam shahih Bukhari yang artinya :

38.1/2574. Telah bercerita kepada kami Al Hasan bin Shobbah telah bercerita kepada kami Muhammad bin Sabiq telah bercerita kepada kami Malik bin Mighwal berkata; aku mendengar Al Walid bin Al 'Ayzar menyebutkan dari Abu 'Amru Asy Syaibaniy berkata 'Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku katakan: Wahai Rasulullah, amal apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Sholat pada waktunya. Kemudian aku tanyakan lagi: Kemudian apa? Beliau menjawab: Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Lalu aku tanyakan lagi: Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Jihad di jalan Allah. Maka aku berhenti menyakannya lagi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Seandainya aku tambah terus pertanyaan, Beliau pasti akan menambah jawabannya kepadaku.

Jadi, makna jihad lebih luas cakupannya daripada aktivitas perang nih. Jihad meliputi pengertian perang itu sendiri, membelanjakan harta, segala upaya dalam rangka mendukung agama Allah, berjuang melawan hawa nafsu, dan juga menghadapi setan.

Itulah tadi sedikit gambaran buat temen-temen makna jihad itu seperti apa.

Lanjut permasalahan kita tadi, atas jihad kaum muslim termasuk para ulama dan BEM-SI lah, bersama kapolda Bali berhasil mencegah dan membatalkan kegiatan kontes LGBT di Bali serta melarang seluruh kegiatannya diberlangsungkan di wilayah Bali.

Ini adalah salahsatu contoh upaya dalam realisasi jihad yang ada di Indonesia selain AKSI 212 yang berlangsung di Jakarta dan perang yang terjadi di Palestina dalam mempertahankan tanah kelahirannya dengan tentara mujahid mereka yang disebut dengan HAMAS.

Intinya adalah banyak cara yang dilakukan oleh kita dalam berjihad selain di atas ada juga menuntut ilmu, berbakti kepada orangtua, menyingkirkan batu, duri /benda yang menghalang di jalan, dan segala usaha dan upaya yang ada secara sungguh-sungguh untuk kebaikan atau kemaslahatan umat adalah jihad. Tetapi ada hal yang lebih penting dari itu semua yaitu adalah RIDHO ALLAH SWT agar segala yang kita lakukan di muka bumi ini bernilai pahala dan in syaa ALLAH menghantarkan kita ke surga-NYA.Aamiin..allahumma aamiin...

Saya akan mengutip satu hadits sebagai penutup.

34.158/3546. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Agama ini akan senantiasa menang selagi masih ada sekelompok kaum Muslimin yang berperang (di jalan Allah) hingga datang hari Kiamat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun