Mohon tunggu...
Afry Anti Umaeroh
Afry Anti Umaeroh Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kehidupan Setelah Lulus Kuliah

30 Januari 2024   18:41 Diperbarui: 30 Januari 2024   21:29 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hidup itu masalah timing"

Memulai menulis kembali setelah dua bulan lebih tidak menulis. Di awal tahun 2024 ini, ingin mencoba membagikan cerita saya mengenai hikmah tahun 2023 yang saya dapat.

Menyusuri Perjalanan Setelah Lulus Kuliah

Tahun 2022 menjadi tahun yang sangat sulit bagi saya, di mana di tahun tersebut saya harus menghadapi berbagai tantangan dalam waktu yang bersamaan. Sebagai mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, momen skripsian menjadi fase yang sangat memusingkan dan melelahkan.

Harus saya akui, membagi waktu antara pekerjaan dan penelitian untuk skripsi bukanlah tugas yang mudah. Mencari waktu untuk melakukan bimbingan dengan dosen yang sama-sama memiliki kesibukan, berusaha mencari sumber dan referensi penelitian, belum lagi proses revisi yang tak kunjung berhenti, sungguh menguras tenaga dan pikiran.

Di tengah pusingnya skripsian, otak saya juga harus beralih memikirkan bagaimana caranya tetap menghasilkan uang untuk melunasi biaya kuliah, mengingat syarat untuk mengikuti sidang adalah telah melunasi seluruh pembayaran. Tidak hanya biaya UKT, tetapi biaya sertifikasi dan wisuda juga turut menambah beban pikiran.

Setelah berhasil menyelesaikan studi di akhir tahun 2022, sungguh rasanya seperti melepaskan beban berat yang telah saya pikul cukup lama. Yang tadinya rutinitas setiap pulang kerja yaitu melanjutkan kegiatan belajar di kampus, atau harus standby di depan laptop untuk mengikuti kelas online. Kini, sepulang kerja tidak lagi memikirkan takut ketinggalan kelas, takut ketinggalan submit tugas, harus begadang mengerjakan tugas, yang ada bisa langsung istirahat dan bersantai. Yang jelas, sudah tidak pusing lagi harus menyisihkan uang untuk biaya kuliah setiap bulannya.

Namun, rasa lega itu tidak berlangsung lama. Lulus kuliah di usia 25 tahun ternyata membuka pintu kehidupan yang penuh tantangan dan pertanyaan yang mengganggu.

Perjalanan ini penuh dengan keresahan hati. Di tengah gempuran melihat teman-teman sebaya sudah memiliki karier mapan, menikah, atau bahkan memulai bisnis membuat saya kerap bertanya, apa saya terlambat? Apa masih ada kesempatan bagi saya untuk  mengejar ketertinggalan? Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi bayangan yang sering menghantui setiap kali membuka portal media sosial.

Memulai Langkah

Namun, di tengah keraguan ini, saya mencoba merenung dan berpikir tentang langkah apa yang ingin saya lakukan ke depannya. Banyak hikmah yang dapat diambil sepanjang tahun 2023. Inilah saatnya bagi saya untuk memahami bahwa setiap orang memiliki jalannya sendiri. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan memunculkan overthinking dan menumbuhkan rasa insecure yang semakin besar.

Salah satu hikmah besar di tahun 2023 adalah kesempatan untuk menjadi lebih bijak dalam membuat pilihan. Saya memutuskan untuk melihat situasi ini sebagai panggilan untuk mengeksplorasi potensi baru dalam diri saya, mencari tahu bidang karier apa yang ingin saya geluti, dan memulai kegiatan-kegiatan yang sebelumnya belum pernah saya lakukan.

Di tengah gempuran banyaknya lowongan pekerjaan yang membatasi usia maksimal 25 tahun, ini menjadi sebuah tantangan khususnya bagi saya pribadi untuk meningkatkan value. Di tahun 2023-pula saya mulai belajar mengembangkan keterampilan menulis artikel dan menambah keahlian yang relevan dengan dunia kerja.

Baca juga: Mengapa Lowongan Kerja di Indonesia Membatasi Usia Maksimal 25 Tahun?

Proses belajar ini memberikan kepuasan tersendiri bagi saya, mengingat di tahun-tahun sebelumnya kegiatan yang saya lakukan cukup monoton, dari bangun tidur, pergi bekerja, kuliah, mengerjakan tugas, hingga sesekali menghabiskan waktu dengan teman, dan begitu seterusnya. Saya berharap kegiatan positif ini dapat membuka peluang atau kesempatan yang baru. Saya menemukan kesenangan dalam menggali potensi yang sebelumnya terlupakan, seperti menulis artikel membantu saya mengekspresikan pemikiran dan perasaan dengan lebih jelas.

Inspirasi dari buku "Jika Kita Tak Pernah Menjadi Apa-apa" karya Alvi Syahrin sedikit meredakan kekhawatiran saya tentang pencapaian dalam hidup, mengingat setiap individu memiliki perjalanan yang berbeda. Walaupun tidak dapat dipungkiri, memiliki karier yang bagus merupakan satu bentuk kebahagiaan dan kepuasan dari usaha yang sudah kita lakukan.

Tahun 2023 menjadi saksi perubahan signifikan dalam hidup saya. Saya membuka diri untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih baik pula.

Mungkin kini belum waktunya saya untuk memiliki karier mapan seperti teman-teman sebaya, tetapi setiap langkah yang saya ambil membawa saya lebih dekat ke versi terbaik dari diri saya.

Itulah hikmah yang saya dapat di tahun 2023, semoga di tahun 2024 ini impian saya dan impian kita semua dapat segera terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun