Mohon tunggu...
Afry Anti Umaeroh
Afry Anti Umaeroh Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Memahami Arti Warna pada Indeks Kualitas Udara

16 Agustus 2023   15:22 Diperbarui: 13 September 2023   00:27 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi parameter kualitas udara. (Sumber: freepik.com/brgfx via kompas.com)

Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index atau AQI) merupakan alat yang digunakan untuk memantau dan mengukur kualitas udara di suatu wilayah. 

Ini membantu masyarakat dan otoritas kesehatan dalam memahami sejauh mana tingkat polusi udara berdampak pada kesehatan manusia serta lingkungan sekitarnya.

Dilansir dari situs iqair.com, terdapat beberapa jenis polutan udara yang diukur dalam rumus indeks AQI, yaitu partikel berukuran mikro (PM2.5 dan PM10), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon permukaan tanah.

Baca juga: Tetap Sehat di Tengah Pekatnya Polusi Udara

Rentang indeks kualitas udara berkisar dari 0 hingga 500, walaupun indeks tersebut dapat melampaui 500 dalam situasi di mana tingkat polusi udara mencapai tingkat berbahaya yang lebih tinggi. 

Kualitas udara yang dianggap baik memiliki skor antara 0 hingga 50, sementara skor di atas 300 dianggap sebagai tingkat yang berbahaya.

Warna-warna yang terdapat pada indikator AQI memberikan informasi mengenai tingkat polusi udara agar dapat dipahami oleh masyarakat. 

Setiap warna memiliki makna yang menggambarkan tingkat risiko kesehatan yang berkaitan dengan tingkat polusi udara dalam kategori tersebut. 

Ilustrasi Indeks Kualitas Udara (Sumber: Unsplash)
Ilustrasi Indeks Kualitas Udara (Sumber: Unsplash)

Terdapat enam kategori dengan warna dan tingkat masalah yang berbeda. Pewarnaan ini bisa membantu kita untuk menentukan kualitas udara. Apa saja kategori tersebut?

Hijau (AQI 0-50) adalah warna teraman yang menandakan Kualitas Udara Baik. Dalam hal ini, polusi udara berada pada tingkat rendah dan sebagian besar orang tidak akan terpengaruh secara signifikan. Aktivitas luar ruangan umumnya aman.

Kuning (AQI 51-100) menunjukkan Kualitas Udara Sedang. Meskipun masih relatif baik, orang yang sangat sensitif terhadap polusi udara atau yang termasuk dalam kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia, mungkin mengalami dampak kesehatan ringan. Bagi sebagian besar orang, kualitas udara ini relatif aman.

Oranye (AQI 101-150) mengindikasikan bahwa Kualitas Udara Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif. Orang dengan sensitivitas kesehatan tertentu mungkin mengalami efek samping, seperti iritasi pada mata, kulit, sakit tenggorokan, dan masalah pernapasan. 

Bagi orang yang tidak memiliki sensitivitas kesehatan tertentu, kualitas udara di warna ini masih dapat dianggap cukup baik, tetapi bagi kelompok yang lebih rentan, perlu lebih berhati-hati dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan, serta mempertimbangkan untuk memakai masker polusi.

Merah (AQI 151-200) menandakan Kualitas Udara Tidak Sehat. Berlaku untuk semua orang, terutama yang termasuk dalam kelompok sensitif. Jika terpapar dalam jangka waktu yang cukup lama, akan berdampak serius pada kesehatan.

Ungu (AQI 201-300) adalah Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat. Semua orang akan merasakan dampak kesehatan yang signifikan. Dianjurkan untuk menghindari aktivitas luar ruangan, memakai masker polusi, dan menghidupkan alat pembersih udara.

Cokelat atau Maroon (AQI >300) adalah Kualitas Udara Berbahaya. Pada tingkat ini, semua orang berpotensi mengalami efek kesehatan yang serius, bahkan dapat mengancam nyawa. Kegiatan luar ruangan harus dihindari, dan langkah-langkah pencegahan harus diambil.

Dengan adanya informasi tersebut, kita dapat memahami tentang risiko kesehatan yang berkaitan dengan tingkat polusi udara yang ada di lingkungan kita.

Selain itu, kita juga dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai dari dampak buruk polusi udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun