Basarnas Yogyakarta pada Rabu (19/10/2022) menjadi langkah awal perkenalan diri sebagai start-up yang bergerak dalam industri manufaktur, riset dan teknologi di bidang kedirgantaraan.
Bantul - Kunjungan observasi yang dilakukan Aero Fun Research Technology diKedatangan Aero Fun Research Technology disambut baik oleh selaku Basarnas Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut Basarnas Yogyakarta menjelaskan bahwa drone yang dimiliki Basarnas Yogyakarta saat ini baru dapat melakukan mapping atau pemetaan wilayah. Hasil potret pemetaan tersebut biasanya digunakan untuk pembagian sektor operasi pada saat bencana alam, korban hilang di puncak gunung maupun korban tenggelam.
"Penggunaan drone di basarnas tidak selalu untuk korban tenggelam di air. Untuk mencari orang hilang di puncak gunung, untuk bencana juga butuh mapping untuk melihat wilayah yang rusak secara langsung. Poto mapping juga dibutuhkan untuk pembagian sector operasi," ujar Kamal Riswandi,S.E selaku Kepala Basarnas Yoyakarta.
Selain itu, Basarnas Yogyakarta juga memiliki drone yang dapat mengangkut pelampung dengan berat sekitar 1,5 kg untuk penyelamatan korban tenggelam. Namun, penggunaan drone tersebut seringkali terkendala kondisi angin yang kencang, terutama pada penyelamatan korban tenggelam di daerah sekitar pantai selatan. Ini juga menyebabkan drone kerapkali terguncang dan tidak mampu membawa beban. Oleh karenanya, Basarnas Yogyakarta menyarankan Aero Fun Research Technology untuk melakukan uji terbang di kondisi dengan angin yang berkecepatan 17 -- 20 knot.
Dalam perbincangan tersebut, Basarnas Yogyakarta juga menyarankan untuk menambahkan sistem sonar pada pesawat tanpa awak buatan Aero Fun Research Technology untuk mendeteksi keadaan di dalam perairan. Sistem sonar tersebut diharapkan mampu mempercepat pencarian korban tenggelam, khususnya pada hari pertama dan kedua pasca tenggelam.
"Korban tenggelam selama 1 -2 hari pasti masih ada di dalam air. Setelah 3 -- 4 hari baru korban akan timbul. Yang menjadi tantangan adalah ketika masih dalam 1 -2 hari setelah tenggelam. Mungkin bisa dipadukan dengan sonar yang digantungkan di drone untuk menggambarkan posisi di bawah air saat penjelajahan di sungai," ungkap Kamal Riswandi,S.E Â selaku Kepala Basarnas Yoyakarta.
Dalam kunjungan ini, Aero Fun Research Technology diwakili oleh Siti Halimatussa'diyah, Karomatun Nisa, Mentari, Putri Hanifah Anggraeni, Syaif Ambiya dan Danang Inderawan Permana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H