Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Sarjana dan Menciptakan Etika Kebahagiaan Aristotle

27 September 2024   17:19 Diperbarui: 27 September 2024   17:38 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

a. Mengembangkan Karakter yang Baik

Sarjana adalah calon pemimpin di berbagai bidang, dan pengembangan karakter yang baik merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Etika kebahagiaan ala Aristotle mendorong sarjana untuk fokus tidak hanya pada prestasi akademis, tetapi juga pada pengembangan kebajikan. Dalam setiap keputusan dan tindakan, sarjana diharapkan mampu memilih tindakan yang benar secara moral. Hal ini bukan hanya relevan dalam konteks kehidupan pribadi, tetapi juga dalam dunia kerja dan masyarakat.

Sebagai contoh, seorang sarjana yang menguasai ilmu pengetahuan tanpa integritas moral bisa saja memanfaatkan ilmunya untuk tujuan yang merugikan orang lain. Sebaliknya, seorang sarjana yang mengedepankan kebajikan akan selalu berusaha menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan bersama.

b. Pencapaian Kebahagiaan Sejati

Banyak orang, termasuk sarjana, cenderung mengasosiasikan kebahagiaan dengan kesuksesan material, jabatan, atau pengakuan sosial. Namun, Aristotle mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai melalui kehidupan yang bermakna dan bermoral. Penerapan etika kebahagiaan ini membantu sarjana untuk tidak terjebak dalam pencarian kebahagiaan yang dangkal dan sementara, seperti harta benda atau popularitas.

Dengan memfokuskan pada pengembangan kebajikan, seorang sarjana dapat mencapai kebahagiaan yang lebih mendalam dan bertahan lama. Kebahagiaan ini bersumber dari pemenuhan tujuan hidup yang bermakna, berkontribusi positif bagi orang lain, serta menjalani kehidupan yang seimbang.

c. Tanggung Jawab Sosial dan Moral

Sebagai bagian dari masyarakat, seorang sarjana memiliki tanggung jawab sosial yang besar. Penerapan etika kebahagiaan Aristotle mendorong sarjana untuk selalu mempertimbangkan dampak sosial dari setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Dengan menerapkan kebajikan seperti keadilan dan kebijaksanaan, seorang sarjana akan lebih bijak dalam berkontribusi kepada masyarakat, baik melalui karier profesionalnya maupun dalam kehidupan sosialnya.

How

Penerapan etika kebahagiaan ala Aristotle memerlukan refleksi diri yang mendalam dan komitmen untuk terus mengembangkan kebajikan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil oleh seorang sarjana untuk menerapkan etika kebahagiaan ini dalam kehidupan sehari-hari:

a. Mengembangkan Kebiasaan yang Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun