Siklus Pertama (2012-2016):
Puncak: Sekitar $1.200 di akhir 2013.
Pola: Pada siklus ini, Bitcoin mengalami adopsi awal yang diikuti oleh penurunan drastis (bear market). Setelah itu, ada pertumbuhan stabil sampai minat institusional mulai muncul.
Siklus Kedua (2017-2021):
Puncak: Hampir $64.000 pada April 2021.
Pola: Kenaikan harga gila-gilaan ini didorong oleh adopsi mainstream, investasi dari institusi besar, dan tren keuangan terdesentralisasi (DeFi). Setelah puncak, Bitcoin mengalami koreksi besar karena tekanan regulasi.
Siklus Saat Ini (2022-2024):
Posisi Saat Ini: Bitcoin saat ini tercatat berada di posisi yang sama dalam siklus seperti yang terjadi di dua siklus sebelumnya. Ini bisa mengisyaratkan kemungkinan pengulangan tren lama atau munculnya dinamika baru.
Apa Artinya Buat Lo sebagai Investor?
Lo mungkin bertanya-tanya, apa yang harus gw lakuin dengan kondisi ini? Nah, gw udah rangkum beberapa skenario yang mungkin terjadi, dan implikasinya buat lo sebagai investor di dunia kripto:
1. Pengulangan Pola Historis:
Jika Bitcoin ngikutin pola dari siklus-siklus sebelumnya, ada kemungkinan lo bakal lihat kenaikan harga yang signifikan dalam waktu dekat. Tapi jangan lupa, ada juga risiko harga turun tiba-tiba kalau pasar ngerespon berita negatif.
2. Sentimen Pasar yang Mirip:
Sentimen investor sering kali mencerminkan pola masa lalu. Misalnya, adopsi institusional yang lebih besar, regulasi yang lebih jelas, dan kondisi ekonomi global yang stabil bisa bikin harga Bitcoin terus naik.