Taruhlah kalau di angan aku mengejar langit
Tapi langit tak mungkin setia pada diriku sendiri
Sebab aku ditenun dari tanah dan darah milik kebanyakan
Pasti aku bakal dipilih dari pilihan yang ke sekian
Kalaulah kuhamparkan diriku kepada angin
Dan terkoyak-koyak, apa aku tak menjerit?
Aku kan si miskin yang tinggal di dunia asing
Jangankan bermimpi untuk bertahan saja sudah sulit
Apa pun yang kutemukan ujungnya akan ditelanjangi
Cuma satu tidak adalah harga diri
Sungguh tiada arti
Saban hari pun aku ingin pergi dan bangkit
Tapi sekali lagi aku hanya si miskin
Sejak awal pantasnya sembunyi sampai mati
Mengapa repot penyair menulisku di sini?
Apa iba? Apa sedih?
Apa cuma ingin memberiku sebuah nilai
Ah, mungkin untuk dapat harga banyak dari mengais sedikit.
2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H