Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintih Rindu

6 Juli 2024   16:54 Diperbarui: 6 Juli 2024   17:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau hujan
Apa yang kau rasa?
:Maka turunlah bulir-bulir itu dari langit nan jauh
Sehingga tanah yang kesepian menjadi luluh
Meski ada basah rindu yang lepas dari penglihatanku

Bila hujan datang tanpa mendung
Bergetarlah buah hati sebelum siap menunggu
Turunlah ia turun di luar dan di dalam tubuh
Dan bercucurlah apa yang dikenang pula menggenangi itu

Nasib rindu selalu berkerumun menyelinap jauh ke dalam kalbu
Berbaur dengan wangi hujan yang begitu sendu
Jangankan tenang sebentar--dalam tidur pun
Menggema segala yang angan berhamburan di mataku

Rindu terlanjur mengurai rasa
Di sela-sela yang menjelma asa
Aku telah bersumpah pada hujan
Kalau datang sengaja, jangan memintal kerinduan.

2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun