Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibu dan Daging Tahunannya

18 Juni 2024   16:52 Diperbarui: 18 Juni 2024   17:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini pasti ibu juga akan begitu. Akan sangat repot memasak dan aku juga disuruh membagikan masakan itu. Warga kampung sini juga tahu betul sosok ibu dengan kebaikannya. Hal itu memang sangat terlihat saat orang-orang menghormati ibu dan aku terlepas bagaimana keadaan kami. Aku pun sangat bangga pada ibu.

Di kehidupan kami memang terlihat boleh dikatakan miskin. Ibu yang seorang janda dan aku yang tak pernah menduduki bangku sekolah dan hanya diajarkan membaca dan menulis oleh ibu saja. Walaupun aku sempat berpikir buruk akan kehidupanku sepanjang perjalanan ke depan yang pasti akan selalu seperti ini dan tidak berubah. Meskipun juga asal ada ibu di sisiku, bagiku itu sudah cukup. Aku sudah sadar betul. Sangat sadar sehingga tidak mau terlalu merepotkan ibu dengan perasaanku yang tak karuan ini.

Ibu dengan daging tahunannya itu menjadi momen berharga bagiku. Bagaimana sikap menggebu-gebunya sejak pagi dan kerepotannya setelah mendapatkan daging itu. Aku akan menyimpan terus kenangan ini kepalaku sampai kapan pun. Aku sudah tidak berharap kehidupan kami akan menjadi lebih baik, yang terpenting bagiku saat ini dan seterusnya adalah semoga ibu selalu sehat, panjang umur, dan aku tetap kuat agar bisa menjaganya sampai akhir hayat nanti. Sebentar saja. Di Kefanaan ini, aku berdoa tidak banyak hanya semoga sosok ibu akan selalu ada dalam kehidupanku ini. Hanya itu dan tidak lebih.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun