Ayah,
Kurasa hanya cintaku yang telah sepi
Segala tempatku menjadi cerita asing
yang tidak lagi berteduh dari hujan dan dingin
Apa akulah yang tidak memberikan kata pergi
sehingga tertelan dalam mimpi?
Aku tahu kau menjagaku dalam pelik
Menyalami 'tikaku sendiri
Tapi bukankah ini menjadi cerita penghantar tidur yang sakit?
Hari ini aku duduk di sampingmu lalu membaca doa dan puisi
Kemarilah, Ayah
Kita udarai rindu dan jajaki maut yang sedih
Lengkap dengan curhatanku mengenai sebuah mimpi.
Jakarta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!