Secara umum kegiatan industri migas dapat dibagi menjadi 2, yaitu industri hulu (upstream) dan hilir (downstream). Kegiatan di hulu meliputi survey, eksplorasi, pengeboran, baik oleh struktur terpancang maupun terapung. Jika didapatkan hasil minyak atau gas, selanjutnya adalah kegiatan produksi. Dari produksi ini dapat diangkut oleh kapal pengangkut atau oleh pipa penyalur menuju darat untuk dipisahkan minyak atau gasnya yang nantinya menghasilkan bensin, solar, minyak tanah, dan lain-lain. Bisa juga dari minyak mentah atau barang setengah jadi itu langsung diekspor ke luar negeri dan menghasilkan devisa negara atau dikirim ke kilang pemisahan. Inilah tahap kegiatan hulu. Sedangkan tahap kegiatan hilir adalah. Hasil minyak mentah yang diangkut oleh kapal maupun pipa penyalur dikirim ke kilang minyak(refinery). Setelah menjadi bahan bakar yang siap digunakan maka selanjutnya dapat diekspor ke luar negeri atau didistribusikan dalam negeri.
Gambar 2. Alur Bisnis Usaha Hulu Migas
Alur bisnis migas ini memang panjang, dan kegiatan hulu yang akan dibahas di sini memiliki potensi resiko yang paling tinggi dan biaya besar. Perlu diketahui bahwa minyak dan gas adalah senyawa carbon fosil makhluk hidup sehingga cadangan-cadangan minyak semakin lama semakin sedikit. Perlu adanya upaya untuk mempertahankan produksinya.
TREN CADANGAN MINYAK DUNIA
"berapa sih cadangan minyak dunia saat ini ? "
Berdasarkan studi oleh Rystad Energy data, bahwa cadangan minyak dunia tahun 1980 - 2010 memiliki tren menurun Data Grafik Global Discovered Reserves (Pencarian cadangan Minyak Global) baik eksplorasi minyak di darat (onshore) maupun di laut (offshore) dengan kedalaman kurang dari 300 m hingga kedalaman lebih dari 1000 m terlihat tren menurun baik dari sumber minyak dan gas di darat maupun di laut.
Gambar 3. Cadangan Minyak Global