5. Hindari FOMO ( Fear of Missing Out )
Jangan terbawa arus dengan mengikuti apa kata orang lain. Bila ingin berinvestasi, lebih baik pelajari produk investasi tersebut lebih dalam, jadi tidak terjebak oleh tren produk investasi orang-orang di sekitar Anda. Jangan takut dianggap ketinggalan. Jangan sampai karena memilih suatu produk investasi karena orang lain juga investasi di sana. Bila merugi, Anda sendirilah yang menanggung kerugian.
 6. Memiliki Rencana Investasi Yang Jelas
Agar terhindar dari investasi bodong, Anda harus memiliki rencana investasi yang jelas terlebih dahulu. Tujuan keuangannya jelas untuk apa. Instrumen investasinya juga harus jelas seperti apa. Memilih instrumen investasi harus sesuai profil resiko. Bila sudah memiliki rencana investasi yang jelas, Anda tidak akan mudah tergoda dengan investasi bodong.
 Â
Akhir kata penulis menekankan agar kita agar selalu waspada dan berhati-hati dalam berinvestasi dan juga menggunakan teknologi infomasi sehingga kita tidak menjadi korban dari kecanggihan teknologi tersebut yang dapat merubah informasi yang salah menjadi infomarsi yang benar sehingga kita menjadi terjebak kedalamnya. dan juga kita terus ber-etikad baik untuk mendukung pemerintah menyelesaikan semua ini dengan menyediakan informasi kegiatan-kegiaatan yang merugikanÂ
Etika sendiri merupakan refleksi atau apa yang disebut dengan self kontrol, karena segala seseuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.dan juga Menanamkan sikap berbudi luhur sangat diperlukan agar dapat diterima dan menerima orang lain, karena pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana setiap individu akan saling berhubungan satu sama lain.
Dengan "Etika" dan "kebudiluhuran" kita sama-sama bergotong royong dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik dan win-win solution
Terima kasihÂ
Afrizal MunawasÂ
(Mahasiswa MKOM Pasca UBL@2022)