Mohon tunggu...
Afrizal DwiWijanarko
Afrizal DwiWijanarko Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UPGRIS

WELCOME TO MY BLOG. Follow my Instagram : @afrizaldwiwijanarko

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

MAHASISWA KKN UPGRIS 2021 Membantu Progam Budidaya Penyemaian Benih Kangkung dan Pemanfaatan Air Limbah Ikan untuk Hidroponik Kangkung

5 Februari 2021   23:17 Diperbarui: 8 Februari 2021   18:56 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAHASISWA KKN UPGRIS 2021 Membantu Progam Budidaya Penyemaian Benih Kangkung dan Pemanfaatan Air Limbah Ikan untuk Hidroponik Kangkung.

Batang (05/02/2021) - Kegiatan KKN (Duta Perubahan Perilaku) yang dilaksanakan Mahasiswa UPGRIS di Desa Katibayan RT. 01 RT. 02 Kelurahan Proyonanggan Utara Batang membantu progam budidaya penyemaian benih kangkung dan pemanfaatan air limbah ikan untuk hidroponik kangkung.

Hal pertama sebelum melakukan penyemaian benih kangkung persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb. Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

Perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air). Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.

Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.

Setelah bibit Kangkung tumbuh cukup besar (memiliki 4 - 6 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

Kemudian untuk penyiraman tanaman kangkung yang sudah tumbuh dalam penanaman ini memanfaatkan limbah air ikan untuk hidroponik.

Selain menghemat air bersih tentunya penggunaan air limbah ikan ini bertujuan supaya tidak mencemari lingkungan air disekitar.

Oleh karena itu sebagai Duta Perubahan Perilaku memanfaatkan hal ini untuk mendukung dan membantu program budidaya penyemaian benih kangkung dan pemanfaatan air limbah ikan untuk hidroponik.

dokpri
dokpri
kkn-day-9-3-601d63328ede486e92387102.jpg
kkn-day-9-3-601d63328ede486e92387102.jpg
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
#kknupgris #kknupgris2021 #mahasiswaupgris #humasupgris #upgris #dutaperubahanperilaku #hidroponik #kangkung #tugas dikompasiana #budidaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun