FISIKA,
Untuk sebagian siswa barang tentu menjadi momok amat menyebalkan bahkan menakutkan. Sebagian siswa masih berpendapat bahwa pelajaran yang satu ini cukup membuat kepala pusing untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
Pada kenyataannya belajar fisika sama saja dengan belajar yang lainnya, yang membedakan hanya bidang yang dipelajari saja. Seperti yang banyak kita tahu bunda, fisika memang lebih banyak berurusan dengan ilmu fisik. Belajar fisika dapat dibuat mudah atau bahkan menyenangkan.
Bunda, jangan khawatir bagi Anda yang memiliki anak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau soal-soal yang berasal dari pelajaran ini kami dari SmartSukses Jakarta Selatan dengan senang hati akan memberikan beberapa tips mudah yang mampu menjadikan anak Anda menjadi "jagoannya" fisika dengan cara yang relatif mudah tanpa perlu ada bimbingan dari guru atau tutor pembimbing sekaligus.
Berikut tips dan trik dari kami team SmartSukses Jakarta Selatan bagaimana cara mudah memahami pelajaran fisika.
MULAI DENGAN SANTAI.
Santai, mungkin merupakan satu kata yang tidak berkorelasi dengan sulitnya mengerjakan soal-soal fisika, ya memang betul ada banyak orang yang berstigma bahwa pelajaran yang satu ini tidak mungkin membuat kita santai dalam mengerjakannya tapi bukan berarti santai dapat membuat Anda bunda menjadi jago dalam mengerjakan soal-soal fisika tersebut.
Ketenangan jiwa yang didukung dengan sifat rileks yang dihadirkan dari tubuh ternyata mampu memberikan aura positif bagi semangat anak bunda dalam belajar tak menutup kemungkinan dalam pengerjaan pelajaran fisika tersebut. Kalau badan dan pikiran anak bunda berada dalam keadaan rileks, mereka akan merasa lebih nyaman dan tenang untuk melakukan aktifitas, terutama belajar. Banyak hal yang mampu digunakan untuk meningkatkan suasana tenang atau rileks tersebut di antaranya dengan tambahan alunan musik yang menenangkan atau menghadirkan suasanan yang sunyi tidak berisik sehingga konsentrasi semakin baik dalam menangkap pelajaran, suhu ruangan yang dibuat sejuk tidak panas, atau cara lain sesuai kebutuhan anak bunda untuk menjadi tenang.
PAHAMI POKOK BAHASAN SEBELUM MEMULAI PELAJARAN
Tak kenal maka tak sayang, mungkin bisa kita ganti ungkapan tersebut dengan tak kenal maka tak paham. Untuk hal apapun tanpa terkecuali pelajaran fisika bunda mungkin bisa membimbing anak bunda untuk terlebih dahulu memahami atau setidaknya membaca materi yang akan dipelajari. Maksud dari memahami di sini adalah apa yang akan dipelajari? apa gunanya? ada atau tidak relevansinya dengan kita? Jika itu belum terjawab, tanyakan dulu kepada guru karna bisa jadi ada yang terlewat untuk di sampaikan di kelas. Atau anak bunda dapat diajak untuk menggali informasi lain dari buku atau sumber bacaan lain. Apabila dianalogikan dengan kita yang akan berperang, pastilah konyol kalau kita tidak tahu seperti apa musuh yang akan kita hadapi. Semakin banyak kita mendapatkan informasi tentang lawan berperang kita bukan hal yang mustahil kita mampu dengan mudah menundukkan lawan kita sendiri dan bahkan lebih jauh lagi setelah kita mampu menaklukan lawan kita secara berkelanjutan kita mampu menjadi mitra untuk berkoalisi menghadapi musuh lain.
Nah, sudah jelas ya dari analogi tersebut di atas bunda dan anak bunda mampu bekerja sama atur strategi untuk melawan "musuh" dengan lebih banyak mencari informasi dari pelajaran yang sulit sekalipun selevel fisika. Dengan lebih banyak memahami secara tidak langsung anak bunda akan menjadi akrab dan mulai terbiasa dengan materi-materi fisika yang tadinya tergambar teramat sulit. Dari kenal menjadi paham.
JANGAN HAFAL RUMUS, PAHAMI KONSEPNYA
Rumus fisika pastilah terlihat menyeramkan apabila kita tidak tahu alurnya dari awal hingga akhir. Ajak anak bunda untuk bersama-sama memahami alur suatu rumus dari pelajaran yang sedang dibahas, pahami konsep rumus tersebut dari awal hingga akhir. Tujuan dari memahami alur dari awal hingga akhir ini adalah supaya kita dapat mengerti dari mana rumus tersebut berasal, semenjak konsep yang mendasarinya sampai menjadi rumus akhir, kecuali beberapa rumus yang sudah merupakan definisi dan rumus ini pun masih termasuk rumus yang sederhana. Proses pemahaman yang diikuti dari awal hingga akhir juga membantu penanaman ingatan yang cukup lama di otak anak bunda untuk pelajaran yang sedang dibahas.
Setelah pemahaman rumus berdasarkan alurnya dari awal hingga akhir tersebut barang tentu adalah hal yang mudah untuk mengahafal rumus dengan sendirinya atau dapat kita umpamakan tanpa menghafal akan dapat ingat. Memang kadang beberapa orang guru tidak menjalankan konsep fisika secara baik dan cenderung hanya menyodorkan rumus saja. Hal ini lah yang memicu sifat prgamatis anak bunda untuk cenderung menghafal rumus jadi tanpa mengetahui asal muasal dari rumus tersebut dan yang sangat mengkhawatirkan adalah sering muncul rumus-rumus "ajaib", "super", "kilat" dan lain sebagainya. Hal ini memicu anak bunda cenderung enggan membahas lebih jauh rumus yang diterimanya dan berbuah hafalan yang tidak kekal keberadaannya di otak mereka. Penggunaan rumus-rumus instan yang tersebut sebelumnya juga akan menghambat ruang gerak anak bunda apabila menemui soal-soal yang telah dimodifikasi karena keterbatasan atas dasar rumus yang hanya sedikit.
Misalnya, kita belajar vektor kemarin, tentang proyeksi vektor. Bukankah tidak selalu bahwa Fx = F cos teta? Bagaimana kita sebelumnya berekreasi ke lembah matematika mencari si-trigonometeri, yang pernah dikenalkan kepada kita waktu smp, untuk memahamkan bahwa panjang proyeksi vektor itu ternyata hanya aplikasi dan modifikasi tentang rumus sudut-sudut pada segitiga siku-siku. Dan konon kabarnya ini telah kita pelajari waktu smp. Bukan rumus baru!
Rumus yang dihafal dan dimengerti darimana ia berasal akan mudah untuk selalu diingat dan dipanggil dari memori kita saat kita terlupa; berbeda jika menghafal rumus itu dengan membabi buta, akan terbolak-bali begitu kita akan mengingat-ngingat kembali. Keindahan fisika sebenarnya terletak pada konsep, yang selama ini sering ditelantarkan.
Dengan memahami konsep secara baik (dan benar), kita dapat menjelaskan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan ilmu fisika. Dengan memahami konsep secara baik dan benar, rumus-rumus yang sulit dengan sendirinya akan terpahami dengan mudah.
Yakinlah, jika kita telah mengerti konsep dengan baik dan benar; serta paham dengan penurunan dan aplikasi rumus itu, insya Allah pelajaran fisikan adalah sesuatu yang selalu kita rindukan setiap hari. Jadi bunda, bersemangatlah untuk membimbing anak bunda di rumah untuk membiasakan diri memahami konsep suatu rumus secara mengakar agar menghidari budaya menghafal instan rumus-rumus yang juga akan menyebabkan lepasnya ingatan tersebut secara instan.
KERJAKAN DARI YANG MUDAH, DAN LATIHAN YANG SERING
Stigma bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit pastilah sudah tertanam di sebagian besar siswa (khususnya di tingkat SMA), hal ini mungkin karna masing-masing siswa belum banyak memahami pelajaran ini hingga ke akarnya. Mungkin benar apa kata pepatah "Do not judge a book from the cover" kita jangan melulu menstigmakan suatu hal sulit atau menakutkan sebelum kita menyelami seluk beluknya secara mendalam. Seperti poin sebelumnya, latihlah anak bunda untuk terbiasa mendalami suatu rumus dari dasarnya bukan dari rumus instan yang kemudian langsung dihafal dan ditelan mentah-mentah.
Ketika menghadapi musuh perlu ada keberanian dari dalam diri kita untuk melawan, maka dari itu coba ajak anak bunda untuk mencoba "jurus-jurus" pemahaman yang telah diajarkan guru mereka di sekolah untuk menaklukan soal-soal. Latih diri anak bunda untuk berani, berani menaklukan sekian banyak soal yang dihadapinya. Ajak mereka untuk memulai dari yang dianggap mudah dan jika masih ragu minta guru mereka untuk memilihkan soal mana yang sebaiknya lebih dahulu dikerjakan. Kemenangan-kemenangan dalam mengalahkan beberapa soal barang tentu menjadi lecutan anak bunda untuk mengekskalasikan diri mereka gemar mengerjakan soal-soal.
Apabila soal-soal yang dianggap mudah sudah berhasil ditaklukan, latih anak bunda untuk mengembangkan potensi mereka mengerjakan soal-soal yang tingkat kesultiannya sudah cukup tinggi. Cobalah mengenal soal-soal yang lebih sulit dan bervariasi. Beri apresiasi bagi anak bunda apabila mereka telah berhasil menaklukan soal-soal yang sudah bertaraf sulit, dan semangati mereka untuk tetap berusaha menyelesaikan peperangannya.
Tidak menutup kemungkinan keberhasilan anak bunda dalam menaklukan soal-soal sulit akan memberikan sensasi berbeda bagi diri mereka. Perlu diingat kembali bahwa ada lima kompetensi yang sebaiknya ditanamkan pada diri anak-anak bunda dalam mengerjakan soal fisika yaitu ; mengerjakan dalam satu langkah, mengerjakan dengan beberapa langkah, menggambar sketsa, menggambar grafik, dan mengubah variabel.
Kemenangan sekali tidak akan memberikan perubahan yang besar, pemahanan dan konsep berlatih berkali-kali akan menambah kekayaan pemahaman yang dimiliki oleh anak bunda. Coba lah tanamkan budaya tidak mudah cukup apabila hanya berhasil menguasai materi. Training is everything latih diri anak bunda untuk secara berkala, berulang-ulang mencoba soal-soal fisika hingga pemahaman mereka begitu kuat dan mendasar.
Begitulah kira-kira beberapa saran dari kami yang semoga mampu mengubah paradigma fisika sebagai pelajaran yang menakutkan dan menyeramkan menjadi pelajaran yang mengasikkan, menyenangkan, dan yang tak kalah penting menjadi anak bunda bermental jagoan.
Selamat belajar fisika :)
Afrista Sari, Koordinator SmartSukses Jakarta Selatan (15 Desember 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H