Melihat lebih dekat kegiatan Teman Ahok
Hari Sabtu kemarin, 19 Maret 2016 teman di grup wa mengajak untuk mengunjungi salah satu booth Teman Ahok yang terletak di Pejaten - Pasar Minggu. Sebelumnya saya sempat menolak karena ada kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelumnya, tetapi berhubung acara itu batal akhirnya saya langsung menuju ke TKP. Dengan naik kereta dari Jatinegara saya menuju ke stasiun Pasar Minggu, karena sebelumnya telah dipandu oleh Opa Jappy. Macet dan panas serta penumpang kereta yang berjubel cukup memerlukan perjuangan untuk sampai ke tempat, belum lagi ternyata supir angkot mikrolet 36 beserta semua penumpang tidak ada yang tahu Graha Pejaten.
Ditengah perjalanan Opa Jappy mengirimkan google Map, itu setelah saya melewati tempat yang dituju dan semapt nyasar sejauh 2 km. Sopir angkotnya menurunkan saya di tempat yang menurutnya “kemungkinan Graha Pejaten”. Lalu saya mencoba bertanya ke orang-orang dan untunglah seorang tukang gorengan bisa memandu dengan tepat.
Ternyata tempat itu memang cukup nyempil dan tulisann nama perumahannyapun hampir tak terbaca, sebuah kompleks kecil yang tidak bisa dibilang ramai, bahkan cenderung sepi. Begitu saya menyebut mau ke posko Teman Ahok, seseorang yang berdiri di gerbang langsung menunjuk sebuah rumah dan kebenaran bayangan Opa Jappy juga sudah kelihatan dari jauh.
Saat saya tiba, sudah ada Bang Hasoloan dengan Opa Jappy, sedangkan Kak Todora beserta para relawan lainnya masih dalam perjalanan. Saat sedang duduk di luar, saya mengamati orang yang datang hilir mudik mengantarkan formulir, mengisi formulir, membeli aksesoris dan bahkan ada seorang bapak yang membawa komputer dan printer. Beliau menyebut perlengkapan itu dipinjamkan tetapi tidak harus dikembalikan.
Melihat antusiasme orang-orang yang datang mengantarkan KTP, saya menduga mereka adalah orang-orang yang sudah melihat hasil kerja gubernur yang sekarang. Rasanya bukan hanya pencitraan atau manis mulut ketika orang Jakarta bercerita Jakarta 5 tahun lalu dengan sekarang. Mungkin bukan juga orang baru tidak mungkin melanjutkan pekerjaan Ahok, tetapi kalau orang yang telah memperbaiki sistem, telah mengubah wajah JAkarta itu masih ada haruskah kita mencoba memberi ke orang lain? Saya pribadi tidak fanatik denagn Ahok tapi jujur dia masih yang terbaik menurut saya, terlepas dari kekuarangan dan kesalahannya.
Tidak berapa lama Kak Todora datang bersama teman-teman relawannya dan sempat diadakan diskusi kecil membahas tindak lanjut dan proses kerja Teman Ahok dan relawan dalam mengumpulkan KTP. Meliahat semangat Teman Ahok dan para relawan saya berharap Ahok lebih gigih lagi membawa Jakarta ke arah yang lebih baik dan tentu saja warga juga harus turut berperan serta menjaganya.
[caption caption="Teman Ahok dan Relawan"][/caption]
Sekitar pukul 15:30 wib kami pun meningalkan lokasi dan kembali ke rumah masing-masing setelah sebelumnya sempat ditraktir makan oleh Bang Hasoloan.
Foto Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H