Mohon tunggu...
Afrinise Nasywa
Afrinise Nasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kesetaraan Gender: Partisipasi Kaum Perempuan dalam Ekonomi

9 Maret 2023   14:41 Diperbarui: 9 Maret 2023   14:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acapkali pembahasan tentang hal ekonomi dikerdilkan dalam dunia patriarki yang meremehkan kontribusi perempuan dalam perekonomian. Kendati di masa emansipasi seperti sekarang, perempuan dipandang hanya mampu mengurus urusan dapur semata. Padahal peranan dan kontribusi kaum perempuan kini menjadi faktor penting dalam mendukung perkembangan perekonomian. Oleh karenanya, sangat penting untuk memberikan kesempatan yang sejajar kepada perempuan untuk turut andil dalam aktivitas perekonomian.

Seiring dengan berkembangnya zaman, perempuan mulai menunjukan dan membuktikan kalau kehadiran mereka pantas untuk diperhitungkan. Kecerdasan, keuletan, serta keterampilan kaum perempuan tanah air, khususnya, tak boleh diremehkan begitu saja karena mereka turut berpartisipasi dan menjadi aktor strategis di dalam perekonomian.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2021 menyebutkan bahwa perempuan mendominasi pelaku usaha mikro Indonesia. Sektor UMKM, 53,76%-nya dimiliki oleh perempuan, dengan 97% karyawannya adalah perempuan, dan berkontribusi dalam perekonomian 61%. Pada bidang investasi, kontribusi perempuan mencapai 60%.  Keadaan tersebut membuktikan bahwa perempuan bukan hanya berpotensi tetapi mampu berkontribusi dan berperan secara nyata dalam menghadapi beragam tantangan dalam usaha pemulihan, reformasi, serta transformasi ekonomi.

Untuk itu, sangat penting untuk semua pihak terus mendukung terciptanya kesetaraan gender. Dengan kesetaraan gender berarti memperkuat pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia hingga 135 triliun US Dollar per tahun 2025. Dan dengan mengikis diferensiasi gender dan kesenjangan upah berlandas gender di tempat kerja dapat menaikkan pertumbuhan  ekonomi suatu negara. Pasalnya saat ini tingkat partisipasi perempuan di tempat kerja masih rendah mencapai 54 persen, sedangkan laki-laki sudah 82 persen.

Saat ini penduduk perempuan di Indonesia mencapai 49,5 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai 273 juta. Dengan memberdayakan perempuan sesuai dengan minat dan potensinya, diharapkan bisa membawa ekonomi Indonesia menjadi lebih baik dan stabil. Peran perempuan di Indonesia dalam berbagai bidang dari waktu ke waktu sebetulnya terus meningkat dan menunjukkan angka positif. Banyak bidang yang dulunya belum bisa dimasuki perempuan, tetapi sekarang perempuan sudah berkesempatan masuk ke dalamnya. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya jumlah angka kerja perempuan di berbagai bidang pembangunan.

Untuk mendukung terciptanya kesetaraan gender, dibutuhkan peran negara di dalamnya. Negara harus bisa menciptakan kebijakan dengan mengenali perbedaan kebutuhan tanpa menimbulkan diskriminasi pada salah satu pihak. Negara yang besar adalah negara yang peduli terhadap berbagai isu, salah satunya adalah isu kesetaraan gender. Negara harus peduli pada perempuan dan memberikan lintasan yang dapat mendukung terujudnya kesetaraan gender. Dengan memberikan ruang bagi perempuan untuk terus berkarya, berkreasi, dan berinovasi maka suatu negara dapat mencapai kemajuan dan kemakmuran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun