Mohon tunggu...
Afrina Letti
Afrina Letti Mohon Tunggu... Guru - guru di SMA Negeri Unggul Dharmasraya

Hobby menulis, berenang dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Coaching dari Rasulullah SAW

19 Januari 2025   11:13 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coaching, suatu ilmu yang baru saya pelajari ketika belajar psikologi pada masa kuliah. Belakangan ilmu COACHING menjadi populer ketika ada program Pendidikan guru penggerak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ketika mengikuti pendidikan guru penggerak Angkatan 6 saya belajar COACHING dengan alu TIRTA. Dimana inti dari proses Coaching itu adalah ketika Coachee berhasil menemukan solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapinya berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berbobot yang diajukan oleh Coach. Dari pembelajaran di Pendidikan guru penggerak saya merasa memperoleh ilmu baru dari dari praktek Coaching yang dilaksanakan bersama rekan CGP dalam belajar daring maupun ketika luring. Kemudian saya juga melaksanakannya dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa saya di kelas. 

Ternyata jauh sebelum adanhya pendidikan Psikologi dan program guru penggerak, praktek coaching sudah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW ketika memberikan solusi ternhadap permasalahan yang dihadapi oleh sahabat. Rasulullah mengajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya menjadikan sahabat tersebut menyadari bahwa keinginannaya adalah salah. 

Lafal hadisnya adalah: "

Ya Rasulullah, izinkanlah aku berbuat zina. Para sahabat yang hadir ketika itupun melemparkan pandangan ke arah pemuda itu dan menegurnya dengan keras, "Diam kamu, diam kamu!" Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bersabda, "Tolong dekatkan anak muda itu kepadaku." Pemuda itu pun mendekat kepada Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- dalam jaraknya yang cukup dekat. Lalu Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bersabda,"Duduk sini nak" Pemuda itu duduk, dan Nabi -shallallahu'alaihi wa sallam- bertanya kepadanya, "Apakah kamu suka perbuatan zina dilakukan terhadap ibumu?" Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah-shallallahu'alaihi wa sallam- bersabda, "Orang lain pun tentu tidak suka hal tersebut di lakukan terhadap ibu-ibu mereka." Rasulullah-shallallahu'alaihi wa sallam- bertanya, "Apakah kamu suka bila zina dilakukan kepada anak perempuanmu?" Pemuda itu menjawab, 'Tidak, demi Allah, wahai Rasulullah, semoga diriku menjadi tebusanmu." Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bersabda menguatkan, "Orang-orang pun tidak akan rela bila hal itu terjadi kepada anak-anak perempuan mereka." Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bertanya "Apakah kamu rela bila zina itu dilakukan kepada saudara perempuanmu?" Pemuda itu menjawab,"Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bersabda menguatkan, "Orang lain pun tidak akan rela bila hal tersebut terjadi pada saudara perempuan mereka." Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bertanya, "Apakah kamu rela bila itu dilakukan kepada bibi (dari pihak ayah)mu?" Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bersabda, "Orang lain pun tidak akan rela bila perbuatan itu dilakukan kepada bibi (dari pihak ayah) mereka. "Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bertanya, "Apakah kamu rela bila zina terjadi kepada bibi (dari pihak ibu)mu? Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu." Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- bersabda,"Orang lain pun tidak akan rela bila hal itu terjadi pada bibi (dari pihak ibu) mereka."Lalu Rasulullah -shallallahu'alaihi wa sallam- meletakkan tangan beliau ke dada pemuda itu kemudian berdoa,

"Ya Allah, ampunilah dosanya dan bersihkanlah hatinya serta peliharalah farjinya."Maka sejak saat itu pemuda tersebut tidak lagi menoleh kepada perbuatan zina barang sedikit pun." (HR. Ahmad)

Ternyata coaching yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW sangat luar biasa untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi sahabatnya. Dan ternyata Rasulullah merupakan contoh utama untuk orang yang ingin menjadi Coach Profesional. Jadi, sudah saatnya bagi semua pelajar muslim untuk semakin mempelajari sirah Nabawiyah supaya menambah pengetahuan tentang berbagai hal dalam kehidupan dan mengatasi setiap masalah yang dihadapi. Sehingga tidak ada lagi ditemukan berita banyak remaja yang menghadapi depresi karena banyaknya permasalah hidupnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun