Mohon tunggu...
afri meldam
afri meldam Mohon Tunggu... Freelancer - penyuka jengkol, ikan segar, dan rempah

Lahir di sebuah desa kecil di pedalaman Sumatra. Menghabiskan masa kanak-kanak dengan mandi di sungai dan bermain lumpur di sawah. Mempunyai ikatan dengan ikan-ikan. Kini tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sumpur Kudus

7 November 2017   15:14 Diperbarui: 7 November 2017   15:38 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lubuak Pandakian, salah satu objek wisata yang bisa dikembangkan di Sumpur Kudus

 Dulu, orang-orang menggantungkan hidup sepenuhnya dari hasil hutan: getah  damar, rotan, mana dll. Berjalan kaki, mereka lalu menjual hasil usaha ke  pasar Kumanis atau Lintau. Kuda beban dimanfaatkan untuk membawa  barang-barang. 

 Pertanyaan tentang "kamu dari mana?" kadang  memang tak bisa dijawab singkat. Ini menyangkut identitas. Sebab saya  tak puas jika hanya menjawab "Padang" - seperti jawaban orang rantau  umumnya. Karena saya memang bukan orang Padang. Saya orang Sumpu. Sumpur  Kudus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun