Kebanyakan peserta didik merasa terbebani dengan pembelajaran e-learning karena tidak sedikit guru atau dosen yang hanya memberikan tugas kepada siswa atau mahasiswanya dengan waktu pengumpulan yang singkat, serta terdapat guru atau dosen yang dapat mengubah jadwal pembelajaran secara mendadak. Dalam segi pemahaman materi pun, peserta didik atau mahasiswa di rasa kurang mendapatkan pemahaman, hal itu dapat terjadi karena materi yang diberikan oleh guru atau dosen kurang jelas, serta pada saat penyampaian materi secara online terkendala sinyal yang kurang stabil sehingga suara dari guru atau dosen menjadi terputus-putus yang akhirnya membuat materi tersebut tidak tersampaikan dengan sempurna (Nyoman, et-al. 2021).
Selain itu Pembelajaran daring memiliki beberapa dampak terhadap mahasiswa yaitu pembelajaran daring yang masih membingungkan mahasiswa. Mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, serta penumpukan informasi/ konsep pada mahasiswa kurang bermanfaat. Selain itu, mahasiswa bisa mengalami stress yang cukup tinggi.
Sander Tamm (2019) juga mengidentifikasi sejumlah kelemahan e-learning, yaitu : (1) Umpan balik ke siswa itu terbatas, (2) e-learning dapat menyebabkan isolasi sosial, (3) e-learning menuntut motivasi diri yang kuat dan keterampilan mengelola waktu, (4) kurangnya pengembangan keterampilan komunikasi pada siswa, (5) pencegahan kecurangan selama penilaian dengan online itu sangat ruwet, (6) instruktur dalam pembelajaran online cenderung bersifat teori daripada praktek, (7) e-learning itu kekurangan komunikasi tatap muka, (8) e-learning terbatas pada disiplin (mata pelajaran/kuliah) tertentu, (9) online learning tidak dapat diakses oleh populasi yang tidak memiliki komputer, (10) terbatasnya akreditasi dan jaminan mutu untuk pendidikan dengan online.
Oleh karena itu kendala-kendala pendidikan di era disrupsi dengan alternatif pembelajaran onlien/daring (e-learning) tidak dapat dihindarkan karena kendala yang terjadi sebab utamanya berasal dari teknis dan kendala-kendala tersebut.
E-learning merupakan inovasi alat yang menyediakan media dengan berbagai sumber belajar. Mengingat situasi pandemi saat ini yang mengharuskan setiap orang untuk berada dirumah, maka e-learning merupakan sebuah solusi dari pembelajaran yang praktis dan inovatif yang dapat merubah kemampuan kompetensi pada peserta didik. Materi pembelajaranya divisualisasikan dalam format yang menarik dan dinamis sehingga peserta didik akan lebih termotivasi. Selain itu e-learning juga meningkatkan daya serap, partisipasi aktif, dan kemampuan belajar mandiri peserta didik serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun dampak lain juga akan terjadi, seperti anak akan kurang bersemangat atau malas untuk mengikuti pembelajaran karena merasa bosan serta fokusnya pun akan terganggu. Tidak semua orang tua atau guru juga memiliki atau mampu menggunakan fasilitas berbasis teknologi maupun koneksi yang stabil. Selain itu kurangnya pemahaman materi dikarenakan brbagai hambatan seperti terkendala sinyal juga akan mengakibatkan penyampaian materi kurang sempurna.
Daftar Pustaka
Adi, Ni Nyoman S. et-al. (2021). Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.5 No.1
Chandrawati, S. R. (2010). Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran. Jurnal Cakrawala Kependidikan, 8(2).
Elyas, A. H. (2018). Penggunaan model pembelajaran e-learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Warta Dharmawangsa, (56).
Hafid, A. (2016). Sumber dan Media Pembelajaran. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 6(2), 69-78.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 10(1).