Bagimu para pejuang dunia yang sedang penat dengan kehidupan. semangat!
Healing itu tidak perlu mahal. Ciyus. Bagi pembaca yang sedang mengalami gelisah, galau, merana karena berbagai drama kehidupan yang tidak habis-habis, mungkin ada baiknya menarik diri untuk rehat sejenak. Dalam bahasa gaul anak sekarang  bisa diartikan sebagai healing. Â
Katanya, sih, healing itu bentuknya bermacam-macam. Mulai dari yang memerlukan bantuan profesional hingga bisa dilakukan sendiri alias self healing.
Apa yang mau saya bahas ini termasuk dalam self healing. kegiatan ini tidak mensyaratkan seberapa dekat waktu gajian, outfit menawan, ataupun momen spesial untuk dilakukan.Â
Yang dibutuhkan hanya tekad dan aksi nyata, serta tengok kanan-kiri apakah ada pedagang kaki lima dan lahan terbuka umum di sekitar kita.
Healing itu tidak perlu mahal. Sengaja saya ulangi dua kali supaya mengendap lebih kuat di kepala.Â
Bisa jadi kita sering tergoda oleh unggahan di media sosial yang mempromosikan suatu tempat wisata atau tempat makan dengan dibarengi kalimat merayu seperti ‘tempat enak, nih, untuk healing,' yang sebenarnya sah-sah saja.Â
Tidak ada yang salah, tapi jika pembaca sekalian sedang cekak, maka beberapa tempat di bawah ini bisa jadi alternatif lokasi untuk healing.
#1 Pasar Dadakan
Kita mungkin sudah familiar dengan pasar dadakan yang digelar di waktu-waktu tertentu. Misalnya saja kalau di Bandung ada Pasar Jum’at yang digelar di sepanjang Jalan Ganesha, persis di depan ITB dan Masjid Salman.Â
Bisa juga pasar dadakan yang muncul setiap hari Minggu di dekat tempat tinggal kita. Pasar dadakan biasanya penuh dengan penjual makanan dan barang seperti pakaian, alat elektronik, buku, dll.Â
Jenis makanan yang dijual juga amat beragam, mulai dari yang berat seperti mi dan nasi-nasian hingga yang ringan seperti gorengan.
Letak healingnya di mana? Banyak. Pasar dadakan bisa jadi wisata kuliner dan belanja yang oke punya, apalagi bagi mahasiswa dan wanita pemburu harga murah.Â
Eits, bagi pembaca yang terbiasa dengan wisata premium juga bisa merasakan sensasi berbeda dengan datang ke pasar dadakan ini. Kita bisa puas mencoba berbagai macam jajanan mulai dari mi ayam hingga segala gorengan dan kue-kuean.Â
Setelah puas berburu jajanan, coba juga sempatkan waktu berbelanja ke lapak penjual barang. Siapa tahu ada kaus kaki lucu atau buku lama yang menarik perhatian.
#2 Taman Kota dan Bangku Pinggir Jalan
Taman kota juga bisa jadi alternatif tempat healing yang menarik, loh. Selain bebas biaya masuk, taman kota menawarkan udara segar dan sejuk yang biasanya sulit didapat terutama di kota-kota besar.Â
Tidak bisa dipungkiri kalau salah satu bentuk pelepasan penat yang baik itu adalah dengan melihat yang hijau-hijau alias back to nature. Nah, kalau belum sempat pergi ke alam beneran, main ke taman kota juga bisa jadi pilihan.
Selain mendapatkan pemandangan yang segar-segar, kita juga bisa sekaligus ngebakso, makan cuanki, atau jajan cilor. Biasanya, sih, banyak pedagang kaki lima yang ikut nongkrong di sekitaran taman kota. Kalau tidak ingin sambil jajan dan hanya sekadar ngadem juga bisa.Â
Duduk santai di atas rumput atau bangku besi. Nikmati angin semilir, tatap pemandangan yang tersaji di hadapan, niscaya penat bisa lepas walau mungkin sejenak.
Selain taman kota, bangku-bangku estetik di pinggir jalan besar juga bisa jadi pilihan healing. Mungkin pilihannya terkesan agak aneh dan anti-mainstream, tapi duduk santai sambil menikmati mobil dan manusia yang berlalu lalang itu bisa jadi sesuatu yang bikin relaks.Â
Contohnya bangku-bangku yang disediakan di sekitaran Jalan Merdeka atau Braga Kota Bandung, atau bangku-bangku cantik di sekitaran Malioboro Yogyakarta.
#3 Danau Buatan
Setahu saya danau buatan yang tarif masuknya gratis itu biasanya yang berada di kampus-kampus. Berdasarkan pengalaman pribadi, danau buatan gratis yang pernah saya kunjungi contohnya seperti danau buatan di UI.Â
Selain itu, berdasarkan Google, ada kampus-kampus lain yang memiliki danau buatan seperti misalnya IPB, UNAIR, UNRI, dan UNHAS.
Danau-danau buatan ini biasanya menawarkan pemandangan yang cantik dan juga segar. Tempatnya yang berangin dan cenderung sepi bisa jadi tempat yang nyaman untuk merenung atau berkontemplasi.Â
Jadi, yang penting sebelum berkunjung ke sana, pastikan bahwa tempat itu memang boleh dimasuki umum dan ikuti aturan ketertiban yang berlaku--mengingat tempat tersebut berada dalam wilayah kampus.
#4 Rooftop
Kalau kata Alif Cepmek, sih, "Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya kenapa healing malah ke rooftop?" Â
Yep, bagi pembaca yang tinggal di dalam bangunan yang memiliki rooftop, entah itu rumah pribadi atau kos-kosan, tempat ini bisa menjadi lokasi yang patut dicoba.Â
Pernah lihat drama-drama Jepang atau Korea yang salah satu adegannya menampilkan anak sekolah yang kabur ke rooftop saat jam pelajaran sedang berlangsung?Â
Atau mungkin ada penikmat komik yang sudah tidak asing dengan penggalan adegan yang sama seperti di drama itu. Nah, itu bisa menjadi petunjuk kenapa rooftop menjadi tempat yang asik untuk bersantai.
Rooftop biasanya menawarkan suasana yang sepi dan berangin, cocok untuk pembaca yang sedang ingin sendiri atau merenungi sesuatu, tapi terlalu malas untuk berpindah tempat terlalu jauh.Â
Rooftop juga menawarkan pemandangan yang tidak biasa, entah itu halaman rumah tetangga atau lalu lintas jalan raya.
***
Itu tadi adalah empat rekomendasi tempat untuk healing yang bisa dicoba. Pergi ke sana sendirian atau dengan teman sama menyenangkannya.Â
Melepaskan sejenak beban pikiran atau meringankan kekusutan di kepala tidak melulu soal tempat wisata. Yang penting lokasinya aman dan jangan buah sampah sembarangan.
Bahagia itu (bisa) sederhana. Benar juga. Seperti bayi yang bisa tertawa cekikikan hanya karena diberi ciluk baa, manusia dewasa juga bisa mendapatkan kebahagiaan yang sama melalui hal-hal sederhana di sekitar kita.Â
Nah, yang penting, niatkan healing kita untuk sesuatu yang positif, untuk benar-benar memberikan ruang pada diri kita meringankan sedikit beban yang ada.Â
Jika tidak cukup dengan sekadar self healing, jangan ragu pergi ke tenaga profesional, ya! Namun, bagi pembaca yang percaya akan keberadaan Tuhan, yang utama dalam proses healing adalah tetap selalu sertakan Tuhan.
Semoga healing pembaca sekalian menyenangkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H