Mohon tunggu...
Afrilia Utami
Afrilia Utami Mohon Tunggu... -

talk less, doing better.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lisal -00

7 Oktober 2011   12:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/1/ Ketika matahari membungkus lembar-lembar biru menyentuh miring dengan lembut Ketika menarik tirai siang, menepikan senja angin mempermainkan udara yang berkata dari hentakan pengantar firasat ada jari maut sedang menggoyangkan ..sesuatu. . "Guru, aku ingin lebih cerdas dari Einsten yang tak pernah terkuburkan waktu." katanya. . /2/ Batang dan ranting-ranting telah kering tumbuh, jatuh ke bumi. aku ingin menyusulmu sebelum itu . Perempuan itu bercerita pada carut sedih, pada getir, dentuman di jantungnya yang nyaring meletakan bel di sebelah barat otaknya. Kehidupan telah tiada, dari mata duamu aku berdo'a dalam cermin memantul sama. . 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun