Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - Student of Master Degree - Diponegoro University

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mental Siapa yang Harus Dibela?

20 Desember 2020   04:10 Diperbarui: 20 Desember 2020   05:19 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi Pribadi)

Kamu harus tega untuk berhenti sejenak jika memang lingkunganmu toxic. Kamu harus tahan akan segala ancaman konyol yang dilayangkannya, jika memang hal tersebut sudah berkali-kali kamu hadapi. Bagiku kini, wujud kasih sayang dan perhatian seseorang itu tidak selalu berupa persetujuan. Kadang, ada juga sikap tak acuh yang layak kita pertontonkan untuk mendidiknya agar lebih bijak. Toh, tidak semua hal harus kamu iyakan, tidak segala perkara harus kamu selesaikan dengan mengalah. Mentalmu juga perlu dijaga, bukan hanya dia!

So?

Tetaplah berusaha waras ketika orang berlomba-lomba mengaku gila! Tetaplah sehat ketika orang-orang berkompetisi untuk memvalidkan sakitnya dan intinya, jangan jadikan kesehatan mental sebagai senjatamu berlindung dari masalah. Kasihan mereka yang benar-benar butuh penanganan dan pemakluman, namun jadi terabaikan karena meningkatnya skeptisme orang lain terhadap segala hal yang manjadikan mental sebagai tameng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun