Mohon tunggu...
Afrizal Herawan
Afrizal Herawan Mohon Tunggu... Freelancer - An ordinary boy

Menulis lah karena dengan tulisan kau bisa abadi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kritik Atas Pendapat Roland Paris "Hot Air"

4 Mei 2018   21:52 Diperbarui: 4 Mei 2018   22:36 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendahuluan

Kajian keamanan pada awal kemunculannya hanya berbicara mengenai bagaimana caranya untuk mempertahankan atau menjaga keututah teritori negara dari ancaman yang muncul dari luar. Pada masa itu, konflik antar negara menjadi fokus utama dari keamanan tradisional. Akan tetapi setelah munculnya konsep keamanan manusia, yang tidak terlepas dari laporan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1994 tentang pembangunan manusia. 

Laporan tersebut membuat negara-negara mulai memikirkan keamanan dari warganegaranya sendiri, yang selama ini negara-negara menggambarkan ancaman keamanan hanya sesuatu yang dihasilkan oleh militer atau negara lain. Laporan tersebut menjelaskan bahwa keamanan lebih luas lagi yaitu, menjamin keamanan dari kelaparan, penyakit dan sikap respresif pemerintah.

Keamanan manusia memiliki 7 kompenen yaitu. Pertama, keamanan ekonomi. Kedua, keamanan  makanan. Ketiga, keamanan kesehatan. Keempat, keamanan lingkungan. Kelima, keamanan personal. Keenam, keamanan komunitas. Ketujuh, keamanan politik. Laporan UNDP tahun 1994 yang mendinisikan tentang keamanan manusia menjadi sebuah rujukan dan formula yang paling kuat dalam mengatur istilah keamanan manusia itu sendiri. 

Sehingga, semua pengukuran yang mengancaman kelangsungan hidup manusia, kehidupan sehari-hari, dan juga martabat manusia tergantung dengan apa yang didefinisikan oleh keamanan manusia. Dalam tulisan ini akan membandingkan mengenai konsep keamanan manusia yang dijelaskan oleh Roland Paris dengan buku dari Pamela S Chasek yang berjudul Global Environmental Politics  (Chasek, 2014) dan buku dari Berry Buzan and Ole Waever yang berjudul Region and Power The Structure of International Security  (Berry buzan and Ole Waever, 2014).

Ringkasan

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pendahuluan, bahwa kajian keamanan internasional pada babak pertama memiliki kajian yang sempit, hanya seputar peperangan atau ancaman yang berasal dari militer. Namun, terjadi perubahan ketika munculnya konsep keamanan manusia yang mencoba untuk memperluas penjelasan mengenai ancaman, dimana konsep yang baru ini menekankan hal yang selama ini termarjinalkan di dalam kajian keamanan internasional yaitu kesejahteraan masyarakat. 

Banyak organisasi non-pemerintahan (NGO) serta negara-negara yang mencoba untuk mempromosikan hal ini seperti Negara Kanada dan Norwegia. Hal ini menyebabkan kedua negara tersebut memiliki peran penting, yang disebut oleh Roland Paris sebagai "human security network".  Sejalan dengan promosi yang dilakukan oleh negara-negara dan NGO, mulai banyak bermunculan diskusi mengenai keamanan manusia di dalam dunia akademik dan menjadi topik utama penelitian baru di beberapa universitas. Banyak yang mengatakan bahwa kemunculan konsep keamanan manusia menjadi perwakilan atau representasi dari sebuah paradigma baru dalam kajian keamanan internasional.

Bagaimanapun, menurut Paris hal ini tetap tidak bisa dijadikan self-proclaim bahwa konsep ini dapat digunakan sebagai sebuah buku pedoma praktek untuk akademisi ataupun pemerintah dalam menentukan sebuah kebijakan karena ketidak-jelasan. Paris mengutip pendapat dari Daniel Deudney bahwa " tidak semua neologism atau sebuah kata yang memiliki arti baru merupakan sebuah alasan atau hal yang berguna. 

Ada dua masalah, khususnya batas penggunaan dari konsep keamanan manusia bagi akademisi maupun praktisi dari politik internasional. Pertama, konsep yang lemah dalam definisi praktek. Konsep keamanan manusia sama halnya dengan konsep sustainable development yang hampir semua orang tahu mengenai konsep tersebut, namun hanya sedikit orang yang tau betul mengenai konsep tersebut.

Menurutnya, konsep ini membuat parameter yang digunakan berubah dari keamanan fisik menuju keamanan psikologi dari manusia, yang mana para pemangku kebijakan hanya memiliki sedikit pedoman untuk menyelesaikan tujuan dari kebijakan tersebut dan di dalam dunia akademik hanya sedikit yang mampu mempelajari hal tersebut. Kedua, kebanyak orang-orang yang mendukung konsep keamanan manusia ini muncul memiliki kepentingan untuk menjaga hal ini tetap menjadi sebuah terminologi atau istilah yang tidak sulit dimengerti atau tidak jelas. 

Ide dari konsep keamanan manusia membuat kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan untuk menjaga konsep ini tidak jelas memiliki peran dalam mencari perhatian serta sumber menjauh dari isu keamanan tradisional, sehingga isu keamanan lingkungan jauh di dalam ambigiutas pembangunan internasional. Itulah alasan-alasan yang dikemukakan oleh Roland Paris sebagai "Hot Air" atau omong kosong.

Namun, jika kita melihat pendapat dari Berry Buzan yang mencoba menjelaskan konsep keamanan  manusia merupakan babak baru yang cerah baik, bagi akademisi maupun pemerintah dalam menanggapi konsep keamanan manusia tersebut. Ia mengatakan seiring berjalannya globalisasi entitas negara dan non-negara mengalami perubahan peran dalam sistem hubungan internasional. 

Hal ini terjadi karena ditopang oleh perkembangan teknologi, komunikasi serta transportasi yang membuat informasi ataupun manusia dapat secara luas berpergian. Sehingga, konsep keamanan tradisional harus diperlebar dan diperluas karena ancaman keamanan itu tidak hanya berasal dari luar batas teritori sebuah negara akan tetapi dapat muncul juga dari dalam negara itu sendiri. Hal inilah yang membuat entitas selain negara seperti korporasi internasional, organisasi non-pemerintah dan individu memiliki legitimasi yang hampir menyamai negara.

Menurutnya, globalisasi adalah suatu hal yang harus disalahkan atas banyaknya kompleksitas agenda keamanan. Namun, ini membuat keamanan atas manusia dibawa kearah yang lebih baik dan lebih diperhatikan karena selama ini keamanan atas manusia seakan hanya terlihat tidak masalah selama tidak ada negara lain yang menyerang. 

Peristiwa yang membawa konsep keamanan yang cukup signifikan adalah serangan teroris ke World Trade Centre pada tahun 2001. Ini merupakan peristiwa yang baru di dalam kajian keamanan internasional, karena ancaman ini berasal dari sebuah entitas baru yang selama ini absen dalam kajian keamanan internasional. 

Selain itu, dunia kajian keamanan internasional menurut Buzan, memiliki dua perspektif dalam memandang globalisasi. Pertama, yang menganggap globalisasi membawa dampak buruk seperti terorisme, perdagangan narkoba atau bahkah ekploitasi. Kedua, yang menganggap bahwa globalisasi membawa dampak yang baik seperti hamonisasi antar negara, informasi yang tersebar luas dan keamanan lingkungan yang mulai diperhatikan.

Sesuai dengan pendapatnya Buzan, Pamela Chasek juga setuju bahwa konsep keamanan manusia membawa dampak yang baik dalam hal ini seperti yang ditekankan olehnya, yaitu keamanan lingkungan. Sampai tahun 1980, kebanyakan negara-negara di dunia menganggap isu lingkungan merupakan isu minor, baik dalam kepentingan nasional maupun kepentingan luar negeri mereka. 

Hal ini berubah ketika mulai munculnya gerakan lingkungan di dalam negara-negara industri, yang memilihat industri yang tidak tertata menjadi sebuah ancaman. Kepedulian global pun semakin lama, semakin sadar tentang pentignya pengetahuan lingkungan untuk merespons kerusakan-kerusakan tersebut. 

Kerusakan yang dimaksud adalah penepisan lapisan ozon, meningginya permukaan laut, perubahan peran hutan menjadi perumahan atau zona ekonomi baru yang jika ini tidak diberi perhatikan maka akan merugikan negara itu sendiri. Semua kerusakan ini maka harus ditanggung oleh generasi-generasi selanjutnya, hal inilah yang disebut sebagai ancaman baru sebagaimana yang dititik-beratkan oleh konsep keamanan manusia.

Demografi global, ekonomi, dan lingkungan yang menjadi kunci penting dalam mencapai sebuah kesejahteraan di masa depan. Dengan berakhirnya Perang Dunia II, membawa dampak yang sebelumnya tidak pernah dirasa yaitu pertumbuhan aktivitas ekonomi serta populasi dunia yang meroket. 

Menerutnya, potensi manusia ditekankan pada tiga bagian penting yaitu, populasi, sumberdaya alam serta pengolahan polusi. Sehingga, hal ini membawa parameter yang baru lagi ketika membahas mengenai kesejahteraan manusia yaitu "ecological footprint". Pada akhirnya, manusia hanya akan tergantung pada alam disekitarnya, yang terjadi adalah peperangan antara konsumsi manusia terhadap sumberdaya alam yang tersedia. Pamela mencoba menjelaskan kepada kita mengenai ancaman yang pasti terjadi di masa depan.

Analisa

Konsep keamanan manusia merupakan sebuah perdebatan yang panjang, karena konsep ini membawa paradigma yang baru serta mencoba untuk memberikan gambaran kepada kita mengenai ancaman yang ada selain, ancaman yang muncul dari luar batas teritori negara. Akan tetapi, beberapa akademisi HI berbeda perspektif mengenai munculnya konsep keamanan manusia ini. Roland Paris, merupakan seorang pemikir yang skeptis terhadap paradigma yang baru ini. 

Karena menurutnya, konsep ini tidak menjadi paradigma yang membawa perubahan terhadap kajian keamanan internasional. Justru, konsep ini membuat semua parameter menjadi ambigu atau tidak jelas, karena konsep ini parameter mengenai keamanan berubah dari keamanan fisik berubah menjadi keamanan psikologi. 

Sehingga, pemangku kebijakan sulit untuk mencapai kepetingannya dalam menyesuaikan kebijakannya tersebut. Selain itu, ia curiga bahwa ada pihak yang menggambil keuntungan dari ketidakjelasan konsep ini sehingga pihak tersebut mampu mencari perhatian serta keuntungan. Inilah yang menjadi dasar pandangan skeptisnya terhadap keamanan manusia.

Sedangkan, dua pemikir lainnya seperti Pamela Chasek dan Berry Buzan memiliki pendapat yang berbeda terkait konsep keamanan manusia. Berry Buzan berpendapat bahwa konsep keamanan manusia tidak dapat dilepaskan dari peranan globalisasi. Globalisasi memagang peranan penting dalam perubahan paradigma keamanan internasional. 

Konsep keamanan manusia menyadarkan manusia mengenai masalah-masalah yang tidak terpikirkan oleh manusia sebelumnya. Terlebih dengan peristiwa terorisme yang menyerang Amerika Serikat pada tahun 2001, inilah yang membuat pergeseran paradigma terjadi. Selain itu, ancaman lingkungan yang Pamela mencoba menggambarkan merupakan sebuah hal yang luput dari perhatian pengkaji keamanan internasional. Hal yang luput itu adalah peperangan yang akan dihadapi oleh manusia yaitu peperangan antara persediaan sumberdaya alam terhadap konsumsi sumberdaya tersebut.

Kesimpulan

Apa yang menjadi dasar dari Roland Paris berpendapat merupakan sebuah hal yang wajar karena selama ini memang ada pihak-pihak yang mencoba untuk mempertahankan ketidak-jelasan konsep keamanan manusia ini. Ia menyebut hal ini sebagai "hot air" sebuah pelembutan bahasa dari omong kosong, Namun sedikit berlebihan jika ia mengatakan bahwa konsep keamanan manusia merupakan sebuah konsep yang membuat ambigu dengan membandingkan parameter yang digunakan yaitu perubahan parameter keamanan fisik menjadi psikologi. 

Justru, hal ini merupakan sebuah pendekatan yang membawa kemajuan dalam keamanan internasional. Karena membawa hal yang selama ini penting tetapi luput dari kalkulasi keamanan itu sendiri. Hal ini sejalan dengan bukti-bukti yang dibawa oleh Pamela dan Buzan. Dengan memperluas kajian keamanan membuat manusia menyadari pos-pos yang selama ini tidak dilihat sebagai ancaman, justru merupakan sebuah ancaman yang nyata di masa depan.

Daftar Pustaka

Chasek, P. S. (2014). Global Environmental Politics. Boulder: Westview Press.

Waever, B. B. (2014). Region and Power The Structure of International Security. Cambridge: Cambridge University Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun