Mohon tunggu...
Afrida Putri Eskasari
Afrida Putri Eskasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi

Akhir tidak selalu buruk, sering kali itu menyamar sebagai permulaan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Proses Penyembuhan Diri Melalui Kegiatan yang Positif

4 Oktober 2023   16:13 Diperbarui: 4 Oktober 2023   16:24 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kegiatan bermakna merupakan hal yang sangat penting dalam perjalanan mencapai tujuan hidup yang memuaskan. Untuk mewujudkannya, sering kali terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang sibuk dan terkadang lupa untuk merenungkan makna sebenarnya dari perjalanan ini. Ketika seseorang menemukan kegiatan yang memberikan makna, baik dalam bentuk pribadi atau sosial, mereka merasa lebih terhubung dengan tujuan hidup mereka.

Sebelum menjadi pribadi yang bermanfaat untuk banyak orang, sebaiknya hal utama yang harus dilakukan adalah mencari tujuan hidup agar langkah yang diambil bisa sejalan dengan apa yang dicari dan bermanfaat untuk diri sendiri. Sehingga, kita bisa memberikan sesuatu yang positif kepada orang lain lebih maksimal dan diterima dengan baik.

Setiap perjalanan menuju pencapaian tujuan, akan selalu ada rintangan, tantangan, dan godaan yang dapat menghalangi kemajuan. Agar semua bisa berjalan sesuai dengan tujuan, perlu diterapkan komitmen yang tinggi pada diri sendiri.

Mewujudkan komitmen bisa memberikan dampak nyata terhadap keputusan yang diambil dan tindakan yang diambil (Kegan & Lahey, 2001).

Saya melakukan beberapa kegiatan bermakna untuk mewujudkan tujuan hidup yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Kegiatan itu merupakan salah satu bentuk komitmen saya agar memiliki hidup yang lebih baik lagi.

Mengubah Gaya Hidup Menjadi lebih Sehat dan Positif

Kesehatan fisik dan mental adalah fondasi utama seseorang untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan bermanfaat. Gaya hidup yang sehat mampu mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang.

Dengan menerapkan gaya hidup yang sehat saya bisa menjadi lebih produktif dan melakukan banyak kegiatan yang positif untuk mencapai tujuan hidup. Pengalaman hidup saya di masa lalu banyak mengajarkan saya dan menuntun saya untuk mengubah gaya hidup yang lebih sehat.

Sebelumnya, saya memiliki kehidupan yang kurang baik karena belum menemukan jati diri dan mengenal diri saya seutuhnya. Selalu bertindak implusif tanpa memikirkan resiko yang ditimbulkan ketika melakukan sesuatu diluar kendali. Gaya hidup di masa lalu, membawa saya pada aktivitas yang tidak bermanfaat dan merugikan diri sendiri. Saya tidak memiliki tujuan hidup yang pasti dan menjadi pribadi yang tidak bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Karena pengalaman tersebut, saya memutuskan untuk mengubah gaya hidup saya ke arah yang lebih bermanfaat.

Gaya hidup yang positif bukan hanya tentang peningkatan kesehatan fisik, tetapi juga tentang meningkatkan kesehatan psikis. Mental dan jiwa yang tidak sehat mampu mempengaruhi kehidupan pribadi maupun dimasyarakat.

Hal pertama yang saya lakukan adalah mengubah mindset diri saya selama bertahun-tahun, lebih berpikir terbuka dan selalu bersyukur atas kehidupan yang saya miliki.

Kemudian, saya mengubah pola tidur dan pola makan saya menjadi lebih teratur, melakukan kegiatan olahraga untuk kesehatan mental dan kebahagiaan. Perubahan gaya hidup yang saya lakukan membawa saya untuk terus mencapai tujuan hidup yang saya cari selama ini.

Mengambil Langkah yang Kuat untuk Malanjutkan Pendidikan yang Lebih Tinggi

Kegiatan ini merupakan suatu langkah besar yang saya ambil untuk memperbaiki kehidupan saya sebelumnya. Saya ingin menambah value diri dengan melanjutkan pendidikan ditingkat S-2 jurusan Ilmu Komunikasi.

Bagi saya, melanjutkan pendidikan adalah salah satu kegiatan yang bermakna karena pendidikan tingkat S-2 dapat membuka peluang karier yang lebih baik. Dengan gelar ini, saya dapat mengakses pekerjaan yang lebih spesialis dan berkaitan dengan bidang keahlian yang saya tekuni.

Kemudian, kegiatan ini juga memungkinkan saya untuk membangun jaringan sosial dan profesional yang kuat, berinteraksi dengan orang baru, dan belajar dari pengajar yang berpengalaman, semuanya merupakan investasi berharga dalam pengembangan diri.

Ketika saya melanjutkan pendidikan ini, saya berhasil keluar dari zona nyaman, membuat saya bisa berpikir lebih kritis dan melihat sesuatu dari banyak sudut pandang. Keluarlah dari zona nyaman untuk mendorong dan memberi nutrisi pada otak (Strauch, 2009).

Pendidikan S-2 juga dapat memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi bakat dan mengeksplorasi hal-hal baru yang belum saya ketahui sebelumnya. Memiliki ilmu dan wawasan yang luas sangat diperlukan untuk membantu saya mencapai tujuan hidup yaitu menjadi pribadi yang bermanfaat. Saya berharap kegiatan ini mampu membawa saya menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Mengikuti Kegiatan Sosial dan Masuk dalam Komunitas Sosial “Sekolah Relawan”

Sekolah relawan merupakan salah satu komunitas yang memiliki kegiatan berbagi pengetahuan dan wawasan terkait dunia kerelawanan yang berfokus pada 3 program utama yaitu program sosial kemanusiaan, program pemberdayaan masyarakat, dan advokasi. Saya mengikuti program kemanusiaan ini pada tahun 2019 ketika bulan Ramadhan. Sekolah Relawan memiliki program tahunan yang sealalu diadakan ketika bulan Ramadhan yaitu Program Belanja Bareng Yatim dan Dhuafa (BBYD).

Kegiatan sosial ini memberi saya peluang untuk menyumbangkan waktu dan kemampuan yang saya miliki untuk berbagi kepada orang-orang yang mebutuhkan. Partisipasi dalam kegiatan sosial seringkali menunjukkan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan orang lain, memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, memenuhi nilai-nilai pribadi dan mencapai pertumbuhan individu.

Faktor utama saya dalam mengikuti kegiatan sosial ini adalah aspek emosional. Saya bisa mendapatkan feedback positif dalam kegiatan ini seperti kebahagiaan, kepuasan, atau rasa bangga atas kontribusi dalam membantu orang lain atau menyebarkan kesadaran terhadap isu-isu sosial tertentu. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah saya untuk mencapai tujuan hidup yang lebih dan bermafaat untuk sesama.

Berpartisipasi dalam Kegiatan One Billion Rising untuk Melawan Kekerasan pada Perempuan 

Kegiatan bermakna dalam usaha mencapai tujuan hidup saya selanjutnya adalah berpartisipasi dalam kegiatan One Billion Rising. Kegiatan ini merupakan aksi massa terbesar atau sebuah campaign untuk melawan dan mengakhiri kekerasan pada perempuan. One Billion Rising atau OBR mengajak semua orang untuk menari bersama sebagai simbol perlawananannya.

Gerakan menarinya pun mengandung makna membebaskan perempuan dari segala belenggu norma aturan dan tuntutan yang selama ini dilekatkan pada perempuan itu sendiri. OBR juga merupakan representasi perlawanan dari setiap korban kekerasan di manapun berada.

Jadi kegiatan ini merupakan sebuah upaya kolektif yang dibentuk untuk turut serta dalam mengampanyekan antikekerasan terhadap perempuan secara global. Sebagai kaum perempuan saya ingin ikut andil dalam kesejahteraan dan keselamatan para perempuan di seluruh dunia. Hingga saat ini, kekerasan terhadap perempuan masih menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan secara tuntas.

Sebagai sesama perempuan, saya ingin bermanfaat untuk membantu menyuarakan agar kekerasan terhadap perempuan ini bisa segera berakhir. Melalui kegiatan ini saya juga ingin mengajak teman-teman untuk saling peduli agar kekerasan terhadap siapapun tidak terjadi lagi. Sebagai manusia kita berhak mendapatkan perlindungan dan keamanan yang sama dalam menjalani kehidupan ini.

Ketika melakukan banyak kegiatan yang bermakna dalam kehidupan saya, tidak lepas dari tantangan dan kesulitan dalam penerapannya. Ada dua tantangan yang saya hadapi saat melakukan kegiatan tersebut. Pertama, ketika saya memutuskan untuk mengubah gaya hidup saya menjadi lebih baik. Karena kebiasaan hidup yang sudah saya lakukan selama betahun-tahun, tidak mudah bagi saya untuk mengubah habit atau kebiasaan saya selama ini.

Namun, karena tekad dan semangat yang tinggi, saya berusaha keras untuk berubah kearah yang lebih baik. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk saya bisa berubah, karena komitmen dan konsistensi yang saya pegang teguh saya mampu melewatinya meskipun perasaan menyerah selalu ada. Dengan sedikit usaha, orang dapat mengubah keluhan menjadi sesuatu yang lebih memberi semangat dan memotivasi mereka (Kegan & Lahey, 2001).

Kesulitan dalam mengubah hidup yang lebih baik bisa saya minimalisir dengan cara bertukar pikiran dengan banyak orang terkait pengalaman hidup, fokus pada komitmen yang sudah saya bangun dan selalu mengingat tujuan akhir dalam hidup saya.

Tantangan selanjutnya yang saya hadapi adalah ketika saya memutuskan melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi saya, kegiatan ini cukup sulit karena saya harus banyak beradaptasi dengan hal-hal baru. Pada tingkat pendidikan S-2 seringkali lebih intensif dan memerlukan penelitian yang mendalam serta pemahaman konsep yang lebih kompleks, sehingga harus bersiap untuk menghadapi tuntutan akademik yang lebih tinggi daripada saat menempuh pendidikan sarjana.

Perbedaan yang cukup signifikan ketika saya menempuh pendidikan sebelumnya dengan jenjang pendidikan strata 2 membuat saya harus banyak belajar dan lebih fokus. Saat ini saya sedikit mengalami kesulitan untuk mengikuti perkuliahan dibanding dengan rekan-rekan saya yang lain.

Namun, saya terus mencoba untuk bisa lebih baik lagi dan menyusun strategi pembelajaran yang efektif bagi saya. Banyak membaca dan mendengarkan rekan-rekan saya yang lebih berpengalaman adalah langkah yang saya ambil untuk bisa mengikuti perkuliahan dengan baik. Selain itu, fokus terhadap materi yang diberikan oleh para pengajar yang sangat profesional dan kompeten dibidangnya.

Kemudian, saya juga terus berkolaborasi dan sharing dengan rekan-rekan yang lain untuk memecahkan sebuah kasus untuk mendukung pembelajaran.

Bagi saya, semua yang dilakukan memang cukup sulit. Namun, karena komitmen yang kuat saya yakin bisa melewatinya dengan baik. Seringkali perlawanan tidak terjadi pada orang lain, melainkan pada diri kita sendiri (Brooks, 2012). Sehingga, saya terus belajar untuk mengendalikan ego yang ada pada diri sendiri, agar perubahan ini bisa membawa saya pada tujuan hidup yang sudah saya bangun.

***

Daftar Pustaka :

Brooks, D. (2012, November 26). How people change. The New York Times. https://www.nytimes.com/2012/11/27/opinion/brooks-how-people-change.html

Kegan, R., & Lahey, L. (2001, November). The Real Reason People Won’t Change. Harvard Business Review, 84–92. https://hbr.org/2001/11/the-real-reason-people-wont-change

Strauch, B. (2009, Desember 29). How To Train The Aging Brain. The New York Times. https://www.nytimes.com/2010/01/03/education/edlife/03adult-t.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun