Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengupas Mahalnya Biaya Pendidikan: Sebab dan Strateginya

30 Juni 2024   23:20 Diperbarui: 30 Juni 2024   23:24 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Afriantoni

(Dosen UIN Raden Fatah Palembang dan Direktur Riset Lingkar Studi Kebijakan Publik Indonesia, LSKPI)

Pendidikan merupakan faktor esensial dalam upaya menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam mewujudkan tujuan ini, dukungan finansial memegang peran krusial. Pembiayaan pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya mendukung program-program lembaga pendidikan tetapi juga menjamin pengadaan sarana dan prasarana, pembayaran gaji guru, dosen, tenaga pendidik lainnya, dan staf, serta kebutuhan operasional lainnya. Namun, realitas yang dihadapi saat ini menunjukkan bahwa biaya pendidikan semakin mahal, baik di sekolah negeri maupun swasta, yang diperparah dengan berbagai pungutan sekolah yang dilegalkan oleh komite sekolah. Fenomena ini memerlukan penjelasan yang mendalam untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya biaya pendidikan.

Sebab Mahalnya Biaya Pendidikan

Fenomena mahalnya biaya pendidikan memerlukan penjelasan yang mendalam untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya biaya pendidikan. Berbagai elemen seperti kenaikan biaya operasional, investasi dalam teknologi dan sumber daya, tingginya permintaan terhadap pendidikan tinggi, serta investasi infrastruktur yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas pendidikan merupakan beberapa faktor utama yang mempengaruhi mahalnya biaya pendidikan. Selain itu, kurangnya dukungan pemerintah dan meningkatnya biaya hidup juga turut berperan dalam mempersulit akses terhadap pendidikan yang terjangkau bagi banyak orang. Memahami penyebab ini dapat membantu merumuska

Pertama, kenaikan biaya operasional. Biaya operasional institusi pendidikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Gaji tenaga pengajar, biaya administrasi, pemeliharaan fasilitas, serta berbagai biaya lainnya mengalami kenaikan seiring dengan inflasi dan tuntutan hidup yang meningkat. Gaji yang lebih tinggi untuk tenaga pengajar dan staf pendukung menjadi salah satu penyebab utama kenaikan biaya operasional.

Kedua, investasi dalam teknologi dan sumber daya. Penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar semakin meluas dan memerlukan investasi besar dalam infrastruktur IT, perangkat lunak, dan pelatihan tenaga pengajar. Selain itu, akses ke sumber daya pendukung seperti perpustakaan dan laboratorium juga menambah beban biaya.

Ketiga, permintaan pendidikan yang tinggi. Tingginya permintaan akan pendidikan tinggi, baik di tingkat nasional maupun global, menyebabkan institusi pendidikan harus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan mereka. Hal ini seringkali diterjemahkan ke dalam peningkatan biaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Keempat, investasi infrastruktur. Institusi pendidikan perlu melakukan investasi besar dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur fisik, seperti ruang kelas, fasilitas olahraga, dan laboratorium. Investasi ini membutuhkan dana yang signifikan dan secara langsung mempengaruhi biaya pendidikan.

Kelima, masih lemahnya dukungan pemerintah. Pemangkasan anggaran pendidikan oleh pemerintah menjadi salah satu penyebab meningkatnya biaya pendidikan. Kurangnya dukungan finansial dari pemerintah membuat institusi pendidikan harus mencari sumber dana alternatif, yang seringkali berasal dari kenaikan biaya pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun