Ketiga, kemitraan dengan lembaga filantropi. Bekerja sama dengan lembaga filantropi dan organisasi nirlaba dapat membantu memperluas jangkauan program ZIS. Lembaga pendidikan dapat mengajukan proposal proyek kepada lembaga-lembaga ini untuk mendapatkan dana tambahan yang digunakan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan atau memberikan bantuan kepada siswa yang membutuhkan.
Keempat, program beasiswa. Salah satu cara paling langsung untuk menggunakan dana ZIS adalah dengan memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial. Beasiswa ini dapat mencakup biaya pendidikan, buku, seragam, dan kebutuhan pendidikan lainnya.
Kelima, pengembangan program pendidikan. Dana ZIS juga dapat digunakan untuk mengembangkan program pendidikan tambahan yang memperkaya pengalaman belajar siswa, seperti program ekstrakurikuler, pelatihan keterampilan, atau perpustakaan sekolah.
Keenam. pelatihan guru. Melalui dana ZIS, lembaga pendidikan dapat menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan profesional untuk guru. Guru yang berkualitas akan dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada siswa, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Ketujuh, pengembangan infrastruktur. Bagian dari dana ZIS juga bisa dialokasikan untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan, seperti pembangunan ruang kelas baru, laboratorium, perpustakaan, atau sarana olahraga.
Dengan mengimplementasikan berbagai langkah ini, lembaga pendidikan dapat memanfaatkan dana ZIS secara efektif untuk mendukung sosial pendidikan dan meningkatkan akses serta kualitas pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Gerakan Literasi ZIS di Palembang menunjukkan bagaimana sinergi antara berbagai pihak dapat menghasilkan manfaat besar bagi komunitas pendidikan dan masyarakat luas. Namun, gerakan ini belum berjalan secara optimal, selain dukungan dari pemerintah yang belum optimal, juga dukungan interal sekolah dan madrasah serta pengelola BAZNAZ Kota Palembang, perlu mendialogkan dan mencermati pentingnya gerakan ini.
Langkah-Langkah Strategis
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, lembaga pendidikan dapat memanfaatkan dana ZIS secara efektif untuk mendukung sosial pendidikan dan meningkatkan akses serta kualitas pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Gerakan ini melibatkan peran aktif lembaga pendidikan yang tergabung dalam komunitas sekolah penggerak literasi ZIS.
Pertama, membangun dengan Panca Jiwa GLZ. Dalam bekerja, Gerakan Literasi ZIS berpegang pada panca jiwa: profesionalisme, amanah, pelayanan sepenuh hati, membantu sepenuh kemampuan, dan keterbukaan serta transparansi. Prinsip-prinsip ini memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selalu berlandaskan pada nilai-nilai yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua, membangun signifikansi literasi ZIS di Palembang. Literasi ZIS memiliki signifikansi besar di Palembang, terutama karena mayoritas penduduknya adalah Muslim. Zakat, infaq, dan sedekah merupakan bagian integral dari ajaran Islam dan merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang konsep dan praktik ZIS penting dalam menjalankan ibadah dan memperkuat nilai-nilai agama.
Ketiga, membangun kesejahteraan sosial dan pengentasan kemiskinan. Praktik ZIS berperan penting dalam membantu mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan. Dengan literasi ZIS yang baik, masyarakat dapat memahami pentingnya memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan dan bagaimana cara melakukannya secara efektif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial di Palembang.