Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menimbang Kekuatan Pilkada Kota Palembang 2018

6 Mei 2018   21:39 Diperbarui: 8 Mei 2020   15:00 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembicaraan Pilkada Kota Palembang terus dinamis. Walau kekuatan lama yang bertarung. Tapi sosok Harno yang lebih terbuka dan lemah lembut. Menyebabkan lawan meraba strategi apa yang sedang dimainkan oleh Harnojoyo.

Sarimuda sebagai penantang bebuyutan masih membawa isu isu yang tidak populer di tengah masyarakat yang dinamis. Kalau rasa iba dan kasihan yang dimainkan oleh Sarimuda justru akan berdampak negatif. Apalagi membawa isu agama yang tidak populer, karena lawan sesama muslim bukan Ahok.

terlepas dari semua itu perhitungan masih tetap diperhatikan. Tentu masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan atau kelemahan. Jika memperhatkan perhitungan kekuatan Pilwako Palembang.

Pertama, pasangan Harno-fitri di usung 5 partai (Demokrat, PDI Perjuangan, PAN, PBB, dan PKB), kekuatan incumbent, agamis, merakyat, didukung 90 persen masyarakat pemkot, sudah terbukti kerja nyata selama 2.5 tahun dengan berbagai pembangunan saat ini sedang berjalan, dan di dukung hampir seluruh pasangan gubernur Sumsel. Bagian tidak diketahui oleh publik bahwa Harno memang juga mengedepan orang asli Palembang.

Kedua, pasangan Sarimuda-Rozak diusung 3 partai (Nasdem, Gerindra, dan PKS), merupakan mantan beberapa kepala dinas, pernah calon yg ke 4 kali sebagai walikota Pelembab, dan didukung calon gubernur Nomor urut 1.

Ketiga,  Akbar-Hernoe merupakan calon yang non partai atau independen, peduli, dan perpaduan pengusaha dan agamis.

Keempat, pasangan Musi didukung 3 partai (Gelar, Hanuman, dan PPP), partai Hanura kota Palembang lari ke pasangan Nomor urut 1, mantan polisi, pengusaha, dan dalam 1 tahun terakhir banyak kasus walau belum terbukti.

Tentu masih banyak lagi kelebihan atau mungkin kekurangan masing-masing pasangan ini. Untuk itu, kita semua berharap karena itu jangan membicarakan kejelekan orang lain, yang jelek sesungguhnya orang yang membicarakannya.

Kiranya, perkataan tersebut untuk bahan renungan dan berbicara dengan baik. Berbicaralah dengan pikiranmu sebelum kamu berbicara dengan lisanmu. Selanjutnya mampu untuk mengucapkan kalimat yang baik akan membuat pendengarnya makin bijaksana.

Terakhir, seorang muslim adalah orang yang tidak menyakiti muslim lain dengan lisan dan tangan. Tentu masing-masing punya strategi yang dapat menjadi bagian terpenting dalam proses Pilkada ini tahun 2018 ini.(*)

Afriantoni

Peneliti Public Association Social and Religius Life

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun