Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kemplang Bakar Bakal Jadi Camilan Favorit Wisatawan Mancanegara di Asian Games 2018

21 April 2018   15:25 Diperbarui: 22 April 2018   03:03 3291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Menjelang akhir tahun lalu, suatu hari aku cukup aneh melihat deretan beberapa orang bule ada berkeliaran di Jalan Pipa Reja. Dalam hati kubertanya-tanya. Sedang apa mereka disini?. Sedetik kemudian baru kutahu bahwa mereka sedang mengerumuni kemplang bakar. Setidaknya itulah pengalaman yang pernah kusaksikan tahun lalu.

Tadinya, aku tidak begitu tertarik apa yang mereka lakukan. Tapi karena terlihat heboh, membuat rasa ingin tahuku semakin bertambah. Akhirnya, aku menghentikan kendaraanku. Aku menghampiri penjual dan bule yang ada disana. Aku bertanya tentang perihal kemplang dan mengapa menjadi favorit. Tapi tidak ada jawaban pasti kecuali rasanya enak, ada rasa ikan dan pedas karena sambalnya.

Mengingat kejadian heboh ini setidaknya aku berpendapat bahwa kepalang bakar bakal menjadi salah satu favorit bagi wisatawan mancanagera apalagi pada tahun ini Palembang Jakarta akan menyelenggarakan Asian Games 8-8-18.

Bukan rahasia umum lagi kalau  kemplang bakar juga sering dicari oleh wisatawan manca negara. Mereka bisa kemana saja untuk mencari kemplang bakar tersebut. Aneh, memang makanan satu ini terlihat biasa saja. Tapi karena keunikan dan rasa ikan yang terasa di lidah. Kemplang ini banyak dicari dan diminati konsumen.

Memang sejak pasca perlehatan Sea Games 2011 sudah banyak wisatawan yang tahu tentang makanan khas Palembang yang satu ini, kemplang bakar.  Kemplang bakar sering dinamakan "Kemplang Tunu" atau "Kemplang Panggang".

Sejak itu, Jalan Pipa Reja kini dapat ditemukan banyak penjual kemplang bakar. Para penjual sudah mulai ada di lokasi sekitar jam 8 pagi, jika kita melewati Jalan Pipa Reja ini. Semua soal kemplang bakar sudah siao dan sudah dilihat aktivitas mereka di sepanjang jalan terdapat banyak sekali kemplang bergelantungan.

Begitulah fenomena yang sesungguhnya di sepanjang jalan Pipa Reja. Karena terlampau banyak kemplang bakar yang digantung, sampai-sampai warung dan penjualnya tidak kelihatan.

Rasanya kemplang bakar ini sangat lezat dan gurih serta garing renyah, biar kena semua sebut aja kuliner cemilan ini sebagai kemplang bakar yang cocok di makan dengan sambal pedas.

Biasanya makan kemplang bakar ini pendampingnya sambel kan?. Ekspektasiku adalah sambel terasi yang kental berwarna cokelat kehitaman itu.  Tapi ternyata justru bukan sambel itu yang asli Palembang. Sambelnya agak berbeda, yaitu sambel cair berwarna merah kejinggaan dan encer. Informasi dari penjual kemplang kalau sambel cair itu hanya bisa tahan 2 harian saja, setelah itu sudah tidak enak. Berarti sambel cair ini beneran fresh dan tidak pakai pengawet. Tapi menurutku sambel cair atau agak padat semua enak.

Memang yang paling enak itu sambel cair, karena mungkin kurang cocok untuk saya kalau menggunakan   sambel yang padat itu.

Rasa kemplang bakar, sangat luar biasa. Bagaimana sih rasa kemplang bakar iut?. Awas, hati-hati sekali makan bisa ketagihan dan tidak bisa berhenti!.

Kemplang bakar itu enak bukan rasa tepung, tapi bener terasa ikannya. Sungguh, nikmatnya makan kemplang bakar apalagi pakai sambel khas itu.

Membuat Kemplang Bakar?

Pertanyaan ini cukup penting, karena akan mengetahui bagaimana cara membuat kemplang bakar secara tradisional.

Sebenarnya membuat kemplang bakar sangat mudah. Cara membuat adalah menyediakan adonan pempek lenjer untuk untuk bahan dasar kemplang bakar. Bentuk bulat memanjang untuk lenjeran untuk di potong-potong bisa juga bentuk bulat-bulat.

Infonya untuk membuat kemplang ini atau adonannya terdiri dari bahan-bahan yang lazim digunakan untuk membuat kemplang antara lain:  1 kg ikan segar (tenggiri/gabus/kakap), 2 kg Sagu, Air 750 ml, Garam 4/5 Ons, dan Bumbu penyedap 1/5 ons.

Lalu tekan pipihkan sehingga menjadi seperti lempengan bundar dan ketebalannya kurang lebih 2-3 mm. Kukus lempengan kemplang bakar sampai matang.

Semua bahan itu dibuat adonan dan dibentuk, dikukus menggunakan kuali dandang buatan. Lalu proses pengukusan pun hanya dilakukan selama 10 menit. Setelah dikukus, didinginkan dahulu. Biasanya kita produksi selalu malam hari.

Usai kemplang dikukus dan didinginkan, puluhan kemplang tersebut dijemur di atas terik matahari. Penjemuran tergantung cuaca, jika panas terus bisa sampai tiga hari. Tapi kalau hujan bisa satu pekan.

Untuk menghasilkan kemplang bakar yang maksimal sebaiknya jemur kemplang terlebih dahulu, agar proses pemanggangan lebih cepat.

Taruh lempengan kemplang satu persatu di atas tampah (alas untuk menjemur). Jemur lempengan kemplang bakar hinggi benar-benar kering. Jika sudah kering angkat.

Kemudian mulai melakukan pembakaran kemplang dengan cara memanggang kemplang di panggang di atas bara api. Tetapi boleh saja jika mau memasaknya dengan menggunakan pasir atau microwave.

Siapkan terlebih dahulu bara api, dari arang kayu atau bisa juga dengan batok kelapa. Siapkan penjepit, bisa dipakai  penjepit yang dibuat sendiri penjapit dari bambu atau kayu sepanjang 30-40 cm yang dibelah ujungnya.

Jepitkan kemplang dengan belahan kayu/bilah tadi, lalu letakkan di pemanggang di atas bara api, jangan terlalu dekat agar tidak mudah gosong dan hitam. Kemudian bolak balik sampai kemplang mekar dan berwarna putih kecoklatan. Jangan lupa menggeser kemplang dari penjepit, agar matang merata.

Jika kemplang telah benar-benar kering, tahap terakhir pun bisa dilakukan, yakni dengan cara dibakar di atas bara api selama kurang dari lima menit sampai mengembang.

Ternyata proses dari kemplang bakar sehingga menjadi matang tidak sampai satu menit. Sangat cepat dan mudah sekali.  

Harga Murah

Minggu lalu ibu saya membeli satu kantong kemplang. Saya tanya berapa satu kantong itu. Dijawabnya 15 ribu rupiah. Tapi sebenarnya harga kemplang beraneka harga mulai dari 5 ribu sampai 30 ribu dalam satu kantong. Bahkan ada yang lebih dari itu.

Untuk harga 5 ribu berjumlah 7 kemplang dalam satu kantong plastik kecil. Kemudian seharga 15 ribu berjumlah 25 kemplang Ada juga berjumlah 50 untuk harga 30 ribu.

Selain kemplang yang biasa dibeli oleh konsumen. Ada juga kantong yang lebih besar tapi tidak banyak tergantung pada pesanan. Ada yang menjual satuan yang bandrol seharga seribu rupiah.

Kemana Mencari Kemplang?

Sudah pada tahu kan apa dan bagaimana kemplang bakar itu. Kemplang yang cukup populer dan mulai menjadi favorit di kalangan manca negara.

Kemana mencari kemplang bakar itu ?. Jalannya tidak jauh dari pusat kota Palembang. Kota Palembang di Sumatera Selatan memiliki banyak camilan yang sering diburu masyarakat dan wisatawan.

Kemplang bakar ini merupakan makanan ringan jenis kerupuk. Kemplang bakar ini bisa di jumpai di warung-warung kecil seantero Palembang, mudah-mudah ada.

Banyak di tujuh ulu, dua puluh enam ilir, dan ada di Jalan Pipa Reja. Kemplang disini ternyata bukan asli dari dekat sini. Kemplang ini dipasok melalui Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir atau sekitar dua jam dari Kota Palembang.

Hal yang harus diperhatikan bahwa kemplang mudah peyot. Apalagi jika udara lembab dan dingin. Karena itu, kemplang yang sudah dibakar sebaiknya setelah dingin di bungkus plastik dan diikat ujungnya. Bisa juga dengan cara diletakkan di dalam toples, sehingga tidak masuk udara.

Buat yang lagi main ke Palembang, mari silahkan saja coba datang ke Jalan Pipa Reja, mulai buka jam 8 pagi dan bisa sibuk mencari kemplang sesuai selera. Segera kunjungilah mencari kemplang bakar di sini. Selamat ngemplang!.

Terakhir, untuk semua wisatawan mancanegara selamat datang dan  menikmati sajian di Kota Kemplang Bakar. Terkhusus selamat datang para delegasi Asian Games 2018. Selamat Asian Games 2018. Selamat  Menikmati!. (*)

(tulisandariberbagaisumber)

#KabarDariSeberang

#Kompal

#KompasianaPalembang2018

Kompal Kompasiana
Kompal Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun