Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Depolitisasi Komitmen Pendidikan Calon Gubernur Sumsel

28 Maret 2018   08:00 Diperbarui: 28 Maret 2018   12:03 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Afriantoni

(Pengamat Pendidikan)

Pada 10 Februari lalu, ada 4 (empat) pasangan calon Gubernur Sumsel sudah ditetapkan KPU Provinsi Sumsel. Mereka Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramadhan Kiemas, Ishak Mekki-Yudha Pranomo, Herman Deru-Mawardi Yahya, dan Aswari Rifai- Irwansyah. 

Sejauh ini, keempat pasangan ini belum membawa secara jelas program pendidikan. Apa konsep dan strategi jitu untuk membangun pendidikan di Sumsel. Kemudian, bisakah program tersebut dapat diterima dan menarik masyarakat agar dapat menikmati pendidikan secara layak.

Depolitisasi

Mengacu pada sosialisasi masing-masing calon dalam bidang pendidikan di media cetak dan online, jelas persoalan bidang pendidikan tidak populer di Pilkada Sumsel 2018. Alasannya, masyarakat disibukan untuk bertahan hidup.

Misalnya, harga karet belum stabil, bahan pokok naik melambung, listrik mencekik, infrastruktur jalan yang "sekarat", sengketa lahan, pembangunan yang sentralistik, dan sebagainya. Semua menyebabkan pendidikan menjadi terlupakan.

Infomasi yang ada terkait bidang pendidikan masing-masing calon masih terbelenggu oleh multidimensinya persoalan yang dihadapi Sumsel saat ini. Misalnya Deru konsep dalam bidang pendidikan mengedepankan akses dan pendidikan murah dengan fokus pada potensi lokal dengan menghidupkan kembali program sekolah gratis yang mati suri.

Dodi meneruskan sekolah gratis yakni melalui memberikan pendidikan gratis bagi guru. Ishak melanjutkan sekolah gratisdengan menambahkan beasiswa, sedangkan Aswari mengedepan Sumsel Cerdas secara mendasar tidakjauh berbeda dengan konsep sekolah gratis.

Berkaitan dengan program keempat pasangan tersebut, masih belum ada yang realistis dalam mengedepankan program untuk masyarakat Sumsel.  Apakah mimpi yang telah disosialisasikan ini menjawab kebutuhan "pendidikan zaman now".

Sampai hari ini tawaran yang disampaikan ke publik oleh masing-masing calon gubernur Sumsel masih sangat standar dan biasa-biasa saja. Tentu implikasinya pembangunan pendidikan di Sumsel mengalami stagnasi dalam beberapa dekade ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun