Kalla Group juga mengembangkan PLTA Malea di Tana Toraja, Sulawesi Selatan melalui PT Malea Energy. PLTA Malea telah beroperasi sejak tahun 2021 dengan kapasitas 90 MW.
PLTA Malea memanfaatkan energi dari aliran air Sungai Saddang yang mencapai 129,9 Â m3 per detik. Daya listrik yang dihasilkan PLTA Malea mencapai 474 GWh per tahun. PLTA Malea juga telah tersambung ke Kota Palopo, Sulawesi Selatan dengan saluran transmisi 150 kV.
Pengerjaan proyek PLTA Malea dilaksanakan oleh PT Bukaka Teknik Utama sebagai kontraktor utama. Seluruh tenaga kerja dan tenaga ahli mulai dari perencanaan, desain, hingga konstruksi dikerjakan oleh warga negara Indonesia.
Pengoperasian PLTA Poso dan PLTA Malea telah meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan di Pulau Sulawesi hingga 38,8%.
Kalla Group menginvestasikan Rp1,7 triliun untuk membangun PLTA Poso dan PLTA Malea. Meski biaya pembangunan PLTA dua kali lipat lebih besar dibanding PLTU, Kalla Group berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan energi yang ramah lingkungan. Upaya ini mendapat apresiasi pemerintah Indonesia.
Pengembangan green energy menandai komitmen Kalla Group untuk melaksanakan pembangunan dan meningkatkan kehidupan masyarakat sesuai visi misi perusahaan.
Saat ini Kalla Group sedang mengembangkan beberapa PLTA di Pulau Sulawesi dan Sumatera dengan total kapasitas sebesar 1.230 MW. Proyek pengembangan terdiri dari PLTA Poso 3 kapasitas 400 MW dan PLTA Poso 4 kapasitas 30 MW, PLTA Tumbuan Mamuju Atas kapasitas 90 MW dan PLTA Tumbuan Mamuju Bawah kapasitas 360 MW, serta PLTA Kerinci Merangin kapasitas 350 MW.
Kalla Group optimis mampu berkontribusi dalam pengembangan green energy hingga 2.000 MW pada tahun 2025.
Dukungan Kalla Group akan sangat membantu pemerintah dalam memenuhi komitmen global Indonesia terhadap target green energy pada tahun 2030 mendatang.