Mohon tunggu...
Afriandita Syafriani
Afriandita Syafriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Al-Azhar Indonesia

Saya adalah seseorang yang selalu haus akan pengalaman baru, baik dalam dunia pendidikan maupun di alam bebas. Sebagai mahasiswa PGPAUD semester 5, saya memiliki passion dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif bagi anak usia dini. Namun di luar akademik, saya juga menemukan kebebasan dalam mendaki gunung—menaklukkan jalur terjal, merasakan ketenangan di ketinggian, dan belajar dari setiap langkah perjalanan. Mendaki mengajarkan saya tentang ketekunan, kerja sama, dan refleksi diri—nilai-nilai yang juga saya terapkan dalam kehidupan dan cara saya mengajar. Saya percaya bahwa setiap proses, baik dalam perjalanan menuju puncak maupun dalam mendidik anak, adalah tentang bagaimana kita menikmati dan menghargai setiap langkahnya. Saya memiliki kepribadian yang reflektif, penuh rasa ingin tahu, dan selalu berusaha mencari cara terbaik untuk menginspirasi orang lain. Dalam keseharian, saya senang mengeksplorasi metode bermain edukatif, mengamati interaksi anak, serta berbagi pengalaman melalui tulisan dan diskusi. Bagi saya, hidup adalah tentang mendaki: terus belajar, berkembang, dan menghadapi tantangan dengan semangat yang tak pernah padam

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bagaimana Orang Tua Bisa Membantu Anak Belajar Kerjasama Sejak Dini

2 Februari 2025   01:14 Diperbarui: 2 Februari 2025   01:17 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda bahwa kemampuan kerja sama adalah salah satu keterampilan sosial yang harus diajarkan sejak dini? Anak-anak yang terbiasa bekerja dalam tim akan lebih mudah beradaptasi, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam observasi di BKB PAUD Bina Bangsa, banyak anak usia 4-5 tahun yang masih kesulitan dalam bekerja sama. Lantas, bagaimana orang tua bisa membantu?

Tantangan dalam Mengajarkan Kerja Sama kepada Anak

Dalam penelitian yang dilakukan, hanya 2 dari 7 anak yang mampu menaati aturan bermain dan bekerja sama dalam kelompok. Sebagian besar lebih suka bermain sendiri dan belum menunjukkan kepedulian terhadap teman dalam aktivitas kelompok. Permainan Labirin Tangan diterapkan sebagai metode untuk meningkatkan kerja sama anak, di mana mereka harus bekerja dalam tim untuk mengarahkan bola dalam labirin hingga mencapai tujuan.

Hasilnya? Ada peningkatan keterampilan kerja sama, tetapi tetap memerlukan dukungan orang tua agar anak lebih terbiasa bekerja dalam tim. Kunci utamanya adalah bagaimana orang tua membentuk kebiasaan kerja sama di rumah.

Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kerja Sama Anak

Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk keterampilan kerja sama anak. Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan:

  • Jadilah Contoh yang Baik
    Anak belajar dengan meniru perilaku orang tua. Jika mereka melihat ayah dan ibu bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari, mereka akan lebih memahami pentingnya berbagi tugas dan saling membantu.
  • Ajak Anak Terlibat dalam Aktivitas Rumah
    Melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga seperti memasak, merapikan rumah, atau berkebun mengajarkan mereka bagaimana bekerja dalam tim dan memahami peran masing-masing.
  • Dorong Interaksi dengan Teman
    Bermain dengan teman adalah cara alami bagi anak untuk belajar kerja sama. Orang tua dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak bermain dalam kelompok dan berinteraksi dengan baik.
  • Kenalkan Permainan yang Mendorong Kerja Sama
    Permainan seperti Labirin Tangan, puzzle kelompok, atau olahraga tim dapat membantu anak memahami konsep berbagi tugas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Beri Apresiasi atas Usaha Anak
    Memberikan pujian atau penghargaan kecil saat anak menunjukkan perilaku kooperatif akan meningkatkan motivasi mereka untuk terus bekerja sama dengan orang lain.

Yuk, Latih Anak Agar Terbiasa Bekerja Sama!

Berdasarkan observasi di BKB PAUD Bina Bangsa, permainan Labirin Tangan terbukti dapat meningkatkan kerja sama anak. Namun, peran orang tua tetap menjadi faktor utama dalam membentuk kebiasaan ini. Dengan memberikan contoh yang baik, melibatkan anak dalam aktivitas kelompok, serta mendorong interaksi sosial, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih kooperatif.

Mulai sekarang, yuk bantu anak memahami arti kerja sama! Dengan latihan dan dukungan yang konsisten, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan sosial di masa depan. 😊

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun