Mohon tunggu...
afriana setiawan
afriana setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Ans - Writer and Author

Perjalanan panjang sebagai single mom selama lebih dari dua belas tahun, terlalu berharga untuk disimpan sendiri. Semua akan saya bagi sebagai penguat bagi hati lain yang sedang rapuh dan pengingat bagi hati lain yang sedang bahagia penuh bunga

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mandiri Keuangan dari Mantan Suami Pasca Perceraian

13 Oktober 2021   18:02 Diperbarui: 13 Oktober 2021   18:06 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada yang cuma - cuma. Semua pemberian yang sifatnya dari manusia kadang kala meminta sesuatu sebagai imbal baliknya. Hal yang sama berlaku untuk pemberian dukungan keuangan dari mantan suami. 

Perceraian adalah sebuah pilihan. Ketika wanita telah memilih jalan perpisahan sebagai tahapan melewati kehidupan maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah bersiap. Bersiap dengan segala resikonya termasuk dalam hal keuangan. Memang betul anak - anak baik dalam pernikahan atau sesudah perceraian adalah tanggung jawab seorang pria yang berstatus sebagai ayah.

Namun apa hendak dikata, kita berhadapan dengan kenyataan. Seringkali seorang pria sesudah terjadinya perceraian lantas melepaskan tanggung jawab begitu saja. 

Ada juga yang tetap memberikan dukungan keuangan dengan sederet tuntutan. Tuntutan yang membuat seorang wanita dengan status sebagai mantan istri merasa terbebani.

Banyak batasan dan aturan yang diberikan oleh mantan suami karena merasa masih memenuhi kewajiban secara keuangan. Wanita yang secara keuangan masih bergantung pada mantan suami kebanyakan akan memilih diam. Meskipun banyak tindakan mantan suami yang tidak sesuai dengan keinginannya. Salah satunya adalah karena masih berharap dukungan keuangan. Dan ketakutan jika terjadi perlawanan maka dukungan keuangan akan dihentikan.

Hal yang sebetulnya tanpa disadari dapat mengganggu emosi seorang wanita. Emosi - emosi yang dipendam menjadi endapan yang mungkin saja bisa meledak. Dan lebih mengerikan jika teryata ledakan terjadi di depan anak - anak. Banyak saya menemui teman sesama ibu tunggal begitu tertekan dengan sikap mantan suami. 

Dukungan keuangan yang sebetulnya tidak lagi sepenuhnya seperti ketika bersama. Namun cukup membuat seorang mantan suami merasa jumawa untuk mengatur dan menguasai kehidupan mantan istri dan anak - anaknya.

Saya katakan hal tersebut di atas adalah berdasarkan apa yang saya dengar dari beberapa teman. Meskipun selalu ada saja pria baik dengan tetap memenuhi kewajiban dan memberikan penghormatan pada seorang wanita yang pernah menjadi istrinya. Tapi kita berhadapan dengan realita, pria seperti ini termasuk yang sulit ditemukan.

Yang terbaik untuk dilakukan seorang wanita adalah mandiri secara keuangan. Dengan mencoba beberapa hal :

  1. Mulai melihat peluang apa yang mungkin bisa dilakukan. 
  2. Menghubungi relasi dan teman yang mungkin memberikan peluang. 
  3. Mengenali diri sendiri apa yang menjadi keahlian yang bisa digunakan untuk mendapatkan uang.

Baik dalam hukum agama atau pun negara semua hak dan kewajiban sesudah perceraian memang telah ditetapkan. Namun lebih baik menyadari bahwa kehidupan akan berjalan berdasarkan realita bukan aturan hitam putihnya. 

Wanita yang mandiri secara keuangan, memiliki kebebasan menentukan pilihan. Jjiwa dan hati yang bebas untuk melangkah pada kehidupan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun