Mohon tunggu...
M.Afrialdi Putranto
M.Afrialdi Putranto Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

topik favorit konten : animasi Hobi : membuat animasi dan desain

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Media Sosial Terhadap Rentang Perhatian Generasi Masa Kini

24 Mei 2024   11:05 Diperbarui: 30 Mei 2024   09:33 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DAMPAK BURUK DARI VIDEO PENDEK SOSIAL MEDIA

            Dampak negatif dari media sosial juga merupakan salah satu faktor dari short attention span, berikut adalah beberapa dampaknya:

  • Penurunan Kualitas Konsentrasi.
    • Video sosmed seperti Youtube Shorts, Tik Tok, Insta Reel biasanya memiliki durasi yang pendek, yang dapat membuat pengguna terbiasa dengan konten yang cepat dan singkat. Dampak dari kebiasaan ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi pada tugas atau suatu aktivitas yang mengharuskan perhatian berjangka panjang.
  • Penurunan Kemampuan untuk Mempertahankan Konsentrasi.
    • Algoritma Sosial media dibuat untuk selalu memberikan konten baru dengan cepat. Perpindahan dari satu video ke video lainnya yang dilakukan secara cepat dan berulang-ulang akan membuat otak terus-menerus mencari stimulus baru, dampak negatifnya akan mengakibatkan penurunan kemampuan otak untuk mempertahankan konsentrasinya.
  • Melakukan Suatu tugas secara terburu-buru.
    • Kebiasaan menghabiskan waktu dengan melihat video pendek dari media sosial akan membuat otak terbiasa mengonsumsi informasi atau hiburan melalui video yang singkat dan padat. Selain itu, dorongan otak setiap kali melihat konten baru yang menarik sehingga menciptakan kebiasaan untuk mencari kepuasan dengan cepat dan instan. Hal seperti ini akan membuat seseorang menjadi tidak sabaran dan terburu-buru dalam melakukan suatu tugas atau aktivitas lain yang membutuhkan Sustained Attention (kemampuan mempertahankan konsentrasi).
  • Mudah Terdistraksi
    • Menonton video pendek secara berlebian dapat membuat seseorang lebih mudah teralihkan perhatian. Sosmed akan mengajarkan otak untuk terbiasa dengan perubahan stimulus yang cepat dan singkat. Perubahan yang cepat dan intens dapat membuat otak akan terbiasa dan merespon dengan mencari cara yang instan untuk mempercepat proses dalam melakukan suatu aktivitas.
  • Produktivitas menurun.
    • Dari kebiasaan otak yang selalu mengalami perubahan stimulus dengan cepat dan ringkas akan menimbulkan dampak kebiasaan terburu-buru yang berakibat pada kualitas pekerjaan atau tugas yang membutuhkan jangka durasi waktu konsentrasi yang lama.
  • Pengaruh Algoritma dan Konten Cepat Berubah.
    • Media sosial seperti youtube shorts, tik tok, dan reels Instagram menawarkan konten dengan durasi sangat singkat dan padat yang dirancang untuk menarik perhatian dengan cepat. Algoritma dari sosial media dirancang untuk terus menghadirkan konten baru secara berkelanjutan, sehingga membuat kemungkinan pola pikir berubah dan mencari cara melakukan aktivitas dengan instan.

Kesehatan Mental dan Fisik Terkait Attention Span. 

  • Pengaruh Terhadap Kesehatan Mental.
    • Kemampuan untuk mempertahankan attention span yang baik sangat penting untuk kesehatan mental seseorang. Short attention span yang disebabkan oleh konsumsi media sosial dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan penurunan kemampuan dalam mengelola emosi. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan untuk fokus pada hal-hal yang memerlukan pemikiran yang tenang dan mendalam
  • Kualitas Tidur.
    • Penggunaan yang berlebihan dari media sosial, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola pikir seseorang. Stimulasi dari konten yang cepat dan Intens dapat meningkatkan kesulitan dalam tidur, yang pada gilirannya dapat mengarah pada penurunan kualitas tidur dan masalah kesehatan jangka panjang.

Strategi Mengatasi Short Attention Span

             Mengatasi short attention span dalam bidang penyuluhan bukanlah tugas yang mudah tetapi sangat mungkin dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Penyuluh harus kreatif dan adaptif dalam menyusun serta menyampaikan materi penyuluhan. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa digunakan dalam mengatasi orang-orang yang memiliki short attention span :

  • Edukasi tentang Dampak media sosial
    • Langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran tentang Bagaimana media sosial mempengaruhi attention spam penyuluh harus menjelaskan secara ilmiah dengan menggunakan data yang relevan untuk menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi konten singkat dapat mengurangi kemampuan fokus. Dengan memahami dampak negatif media sosial, tersuluh mungkin akan lebih termotivasi untuk mengubah kebiasaan mereka.
  • Menerapkan Teknik manajemen waktu.
    • Teknik manajemen waktu seperti pomodoro sangat efektif untuk meningkatkan fokus. Teknik ini mengajarkan persolo untuk bekerja dalam interval waktu yang pendek dalam kurung biasanya 25 menit), diikuti oleh istirahat singkat (5 menit), setelah 4 sesi kerja istirahat yang lebih lama diberikan (15 sampai 30 menit ini membantu otak untuk tetap fokus dalam jangka waktu tertentu dan mencegah kejenuhan. Penyuluh dapat memberikan sesi praktek langsung agar tersuluh dapat merasakan manfaat dari teknik ini.
  •  Latihan Mindfiulness dan Meditasi.
    • Mainfiulness dan meditasi adalah alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan fokus. Latihan mainfiulness membantu tersuluh untuk lebih sadar akan pikiran mereka dan mengurangi distraksi. Meditasi secara teratur dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mempertahankan beratnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Penyuluh dapat mengadakan sesi latihan mainfulness dan meditasi selama penyuluhan untuk memberikan pengalaman langsung pada tersuluh.
  • Menyusun Materi Penyuluhan yang Menarik.
    • Materi penyuluhan harus disusun sedemikian rupa agar menarik perhatian tersuluh. Penggunaan visual, video pendek, dan cerita dapat membantu membuat materi lebih menarik. Penyuluhan juga dapat diselingi dengan aktivitas interaktif yang melibatkan tersuluh secara langsung, sehingga mereka tidak hanya menjadi pendengar pasif. Penyuluh juga bisa menggunakan alat bantu seperti infografis video interaktif atau kuis untuk menjaga keterlibatan tersuluh.
  • Membatasi penggunaan media sosial selama proses penyuluhan.
    • Saat sedang melakukan penyuluhan, sangat penting untuk membatasi penggunaan media sosial. tersuluh dapat diminta untuk menonaktifkan notifikasi ponsel mereka atau bahkan menaruh ponsel mereka di tempat tertentu selama sesi berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada distraksi yang mengganggu jalannya penyuluhan. penyuluh juga bisa menyediakan Sesi khusus di mana peserta dapat menggunakan ponsel mereka untuk tujuan tertentu yang relevan dengan materi penyuluhan.
  • Mengadakan Sesi Penyuluhan yang lebih singkat dan terfokus.
    • Mengingat short attention span penyuluhan yang panjang mungkin tidak efektif. Sebagai gantinya, adakan sesi yang lebih singkat dan terfokus. Penyuluh dapat membagi materi menjadi beberapa sesi pendek dengan jeda yang cukup, sehingga tersuluh tidak merasa terbebani dan dapat menyerap informasi dengan lebih baik. Penyuluh juga dapat menggunakan metode "chuking” di mana informasi disampaikan dalam potongan-potongan kecil yang lebih mudah dicerna.
  • Menyediakan Waktu untuk Diskusi dan Tanya Jawab.
    • Waktu untuk diskusi dan tanya jawab sangat penting dalam penyuluhan. Hal ini tidak hanya memungkinkan tersuluh untuk klarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka, tetapi juga membuat mereka lebih terlibat dan termotivasi. Diskusi interaktif dapat membantu menjaga perhatian tersuluh dan membuat mereka merasa lebih terlibat. Penyuluh dapat merancang sesi diskusi yang terstruktur dengan pertanyaan pertanyaan memandu untuk memancing partisipasi aktifl
  • Mendorong Kegiatan Fisik.
    • Kegiatan fisik ringan seperti peregangan atau berjalan-jalan sejenak dapat membangun kembali fokus dan meningkatkan aliran darah ke otak. Penyuluh dapat mengintegrasikan sesi aktivitas fisik singkat di antara presentasi atau diskusi untuk menjaga energi dan konsentrasi mereka. Ini juga membantu mengurangi kelelahan mental yang sering muncul saat seseorang duduk dan mendengarkan untuk waktu yang lama. Kegiatan seperti Yoga, perenggangan sederhana atau bahkan tarian ringan bisa menjadi jalan yang menyenangkan untuk menjaga berturut tetap aktif dan waspada.
  • Penggunaan teknologi untuk kebaikan.
    • Sementara media sosial dan teknologi seringkali dianggap sebagai penyebab short attention span mereka juga dapat digunakan sebagai alat yang efektif dalam penyuluhan jika dimanfaatkan dengan benar rawan menggunakan aplikasi dan platform digital yang dirancang untuk meningkatkan fokus dan produktivitas. Misalnya, aplikasi manajemen waktu seperti Forest atau Stay Focused dapat membantu mengelola penggunaan media sosial mereka. Penyuluh juga bisa mengadakan sesi online yang interaktif dengan menggunakan fitur seperti polling, Q&A, atau Breakout room untuk menjaga keterlibatan tersuluh.
  • Menyusun Tujuan yang Jelas dan Terspesifikasi.
    • Penyuluhan yang efektif harus memiliki tujuan yang jelas dan spesifik menyusun tujuan yang terukur dan realistis akan membantu tersuluh untuk fokus pada hasil akhir yang ingin dicapai. adi setiap sesi penyuluhan harus dirancang dengan tujuan yang jelas sehingga tersuluh tahu apa yang diharapkan dari mereka. Penyuluh dapat membantu tersuluh untuk menetapkan tujuan pribadi terkait dengan peningkatan attention span seperti mengurangi waktu penggunaan media sosial atau meningkatkan durasi fokus pada tugas-tugas tertentu.

KESIMPULAN

            Attention span adalah kemampuan otak untuk memusatkan perhatian pada suatu stimulus atau tugas tertentu selama jangka waktu tertentu sebelum menjadi terganggu atau teralihkan. Ada beberapa jenis attention span, termasuk focused attention, yang memungkinkan adanya fokus intens pada detail, dan sustained attention, yang melibatkan kemampuan untuk mempertahankan fokus untuk jangka waktu yang lebih lama bahkan ketika tugas pekerjaan tampak monoton.

Attention span dapat bervariasi tergantung pada usia dan faktor pribadi seperti minat dan kesehatan mental. Anak-anak cenderung memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dibandingkan  remaja atau orang dewasa.

            Fenomena attention span yang pendek menjadi umum, terutama karena dampak penggunaan media sosial berdurasi pendek seperti YouTube Shorts, TikTok, dan Instagram Reels. Dampak negatif dari rentang perhatian yang pendek meliputi berkurangnya kualitas fokus, kemampuan mempertahankan fokus, dan produktivitas. Hal ini juga mempengaruhi kesehatan mental, seperti peningkatan stres, kecemasan, dan kesulitan tidur.

            Untuk mengatasi short attention span dalam penyuluhan, beberapa strategi dapat diterapkan, seperti edukasi tentang dampak media sosial, penggunaan teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro, latihan mindfulness dan meditasi, menyiapkan materi  menarik menggunakan gambar dan cerita, dan membatasi penggunaan media sosial selama penyuluhan. Dengan menerapkan strategi ini memungkinkan dapat membantu individu  meningkatkan kemampuannya dalam mempertahankan  fokus dalam jangka waktu yang lebih lama, serta mengurangi dampak negatif dari short attention span.

Refrensi :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun