mengalir di tepi persimpangan naluri...
antara iya dan tidak
iya untuk terus melangkah pulang..
atau tidak, untuk tetap mengikuti arah angin..
guratan-guratan kekecewaan mulai terlihat lebih jelas...
seperti lingkar tahun
menjadi tanda
memberi arti
sebut saja "AKU"
"Aku" Â yang dimiliki dari setiap aku
"Aku" yang sadar bahwasanya cinta yang ada memang "Aku" yang ciptakan
"Aku" yang sadar bahwasanya kebencian "Aku" yang jalankan
dan "Aku" yang sadar bahwasanya ke "Akuanku" juga sebuah pengakuan...
pengakuan yang " Aku" pun hanya  tahu dari yang mengaku "Aku"
yach...sebut saja "Aku"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!