Sesuai dengan kesepakatan rapat internal KPK, saya tetap kukuh dengan penetapan hukuman maksimal. Alhamdulillah, semuanya sepakat dengan hukuman maksimal.
Malam selepas Magrib. Menghadiri pengajian di komplek Bea dan Cukai. Pada ustad yang memberikan ceramah, saya titip pesan agar mengupas tentang dampak buruk korupsi dalam pandangan agama serta ancaman hukumannya.
Upaya pencegahan korupsi harus dilakukan dari semua sisi dengan sasaran semua komponen masyarakat.
Jum’at, 2 November 2011
Hingga menjelang Jum’atan, rapat mingguan dengan segenap bagian di KPK. Semua menyampaikan progres dari penanganan semua kasus.
Selesai Jum’at, rapat dengan tim hukum guna melanjutkan pembahasan penetapan tindakan pemiskinan koruptor dan perberlakuan denda 10 kali lipat dari jumlah yang terbukti dikorup. Ketentuan ini akan dimasukkan pada revisi terhadap UU Anti Korupsi.
Malam. Mengikuti arisan di lingkungan Depkeu. Kembai menyebarkan virus tentang bahaya korupsi terhadap ibu-ibu seraya mengajak mereka berupaya untuk tidak menumbuhkan budaya mulai dari lingkungan keluarga.
Sabtu, 3 November 2012
Pagi. Ada undangan main golf dengan rekan-rekan di Senayan.
Tapi saya lebih suka berbincang-bincang dengan aktivis mahasiswa UI. Mobil pun mengarah ke Salemba.
Di sebuah taman, tidak jauh dari Kantor Senat, kita terlibat perbicangan hangat dengan belasan aktivis mahasiswa. Intinya, mereka masih menaroh kepercayaan pada KPK untuk membersihkan negeri ini dari wabah korupsi. Mereka juga mendukung KPK mengambil-alih kasus simulator SIM dalam upaya pemberantasan korupsi.
Pulang petang. Sampai di rumah sudah ditungguin si mama dan anak-anak. Keluar lagi. Makan di sup buntut, kata si bungsu.
Minggu, 4 November 2012
Memberikan kuliah umum bagi PNS yang tengah mengikuti Diklat di Depdagri. Materi utama pemahaman bahwa praktek korupsi memberikan dampak negatif yang luar biasa terhadap negara dan bangsa.