Sebuah opini oleh Afra Nafiul Ilma Qubra*
*Penulis merupakan Mahasiswa Magister Hukum Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
Covid-19 telah menjadi wabah pandemi global. Pandemi Covid-19 merupakan bagian dari bencana besar dan permasalahan masyarakat yang berdampak luas meliputi dampak psikologis, kesehatan, Â pendidikan dan sosial-ekonomi. Virus ini telah menjadi momok yang sangat menakutkan. Bagaimana tidak, virus yang tak kasat mata ini menyerang semua orang tanpa tebang pilih, tidak pandang usia, jabatan, status sosial dan sebaginya. Sejumlah 34 provinsi yang ada di Negara Indonesia ini terkonfirmasi telah terinfeksi virus dengan tingkat pandemik yang berbeda-beda. Karena efek dari Covid 19 yang dahsyat itu, Covid-19 telah memorak-porandakan terutama sektor ekonomi dan sosial.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tidak hanya sekadar peran pemerintah yang dibutuhkan, melainkan peran organisasi juga dibutuhkan. Salah satu organisasi yang menunjukkan perannya dalam menghadapi pandemi ini ialah Organisasi Muhammadiyah. Dengan seluruh sumber daya yang dimiliki, Muhammadiyah telah berikhtiar secara maksimal untuk berkontribusi dalam penanganan Covid-19. Pandemi Covid 19 merupakan kategori bencana yang harus segera ditangani.
Dalam memandang bencana, Muhammadiyah selalu mempertautkan antara teks-teks normatif dalam Al-Qur’an dan Hadis dengan ilmu pengetahuan modern. Sebagai organisasi masyarakat yang mengusung tajdid, cara pandang Muhammadiyah dalam melihat realitas sosial, termasuk Covid-19, selalu menggunakan pendekatan integratif, yaitu : bayani, burhani dan irfani. Organisasi Muhammadiyah menolak pandangan atomistik dan parsial, apalagi irrasional (tak masuk akal) yang berpandangan bahwa bencana terjadi karena hal-hal yang berbau mistik yang tak mempunyai hubungan dengan bencana.
Muhammadiyah merupakan Organisasi Keagamaan yang besar di Indonesia. Sebagai sebuah Organisasi yang besar, Muhammadiyah mampu lahir dengan peran-perannya. Salah satu peran Muhammadiyah adalah membantu mewujudkan Indonesia bebas Covid 19. Covid 19 merupakan bencana besar yang harus cepat dan tanggap untuk dihadapi. Di masa pandemi ini, penting dilakukan untuk menghadapi pandemi ini dengan adanya inovasi kebijakan, inovasi gerakan, serta inovasi layanan sosial untuk menghadapi pandemi Covid 19, sehingga akan mampu menciptakan kerukunan di lingkungan masyarakat.
Muhammadiyah telah menunjukkan perannya dalam membantu Indonesia bebas Covid 19 melalui bentukan strategi bentukan Muhammadiyah yaitu Muhammadiyah Command Covid Centre (MCCC) yang berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/MLM/ I.0/H/2020 tentang Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). MCCC terus bergerak membantu negeri (ta’awun untuk negeri) dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Muhammadiyah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan memiliki pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat. Pimpinan persyarikatan ini yang menggerakkan jejaring MCCC untuk membantu masyarakat menghadapi Covid-19.
 Para kader PP Muhammadiyah yang membantu Pemerintah dalam Penanganan Covid 19, salah satunya dengan membentuk MCCC itu. Pimpinan Pusat Muhammadiyah  melalui Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sudah bersama untuk  dapat membentuk Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC).Â
Adapun tujuan dibentuknya MCCC ini adalah untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program-program dalam rangka penanganan Covid 19 di Indonesia. MCCC membuat panduan-panduan khusus yang berkaitan dengan perilaku ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Adapun muatan panduan tersebut juga berisi bahwa masyarakat harus dapat hidup bersih serta sehat untuk dapat memutus rantai penyebaran virus Covid 19 ini.
Muhammadiyah juga mampu hadir sebagai koordinator dalam penanganan pandemi Covid-19. Muhammadiyah dalam peranannya mampu memberikan peran strategis dalam komado MCCC. Adapun peran strategis itu ialah pembagian kerja bidang penyuluhan, pelayanan kesehatan, advokasi kolaborasi serta pemberdayaan masyarakat yang menyasar pada seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang latar belakang suku serta agama.
Dalam hal penyuluhan, MCCC telah melakukan upaya promotif serta preventif dalam peningkatan kesadaran serta pemberian informasi publik melalui beragam media seperti radio, televisi, koran, majalah, hingga mobil keliling. Usaha tersebut dimulai dengan menyusun pedoman terkait peribadatan bagi warga Muhammadiyah hingga pembagian masker, Alat Pelindung Diri (APD), serta penyemprotan disinfektan pada seluruh rumah ibadah yang mampu dijangkau oleh MCCC.
Peran muhammadiyah selanjutnya juga ditunjukkan melalui tindakan memberikan pelayanan kesehatan Covid 19 dari tes Covid 19 hingga menyediakan shelter untuk isolasi pasien positif Covid 19. Peran Muhammadiyah dalam pandemi ini juga ditunjukkan dengan memberikan pelayanan konsultasi medis serta psikologi. Dibidang advokasi, Muhammadiyah juga berperan dalam menjadi tim Gugus Tugas Covid 19 milik Pemerintah.
Muhammadiyah juga memberikan peran strategis melalui Gerakan ketahanan pangan, gerakan kepentingan keluarga bersama Asian foundation, bantuan sosial, bantuan guru melalui urban farming, UMKM, Canthelan, Jumat Berkah. Peran perempuan juga bergerak di Nasyiatul Aisyiyah dan ‘Aisyiyah.
Dalam pengabdian masyarakat, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah juga memiliki peran penting khususnya di pandemi Covid-19 ini. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki peran penting dalam menanggulangi Covid-19 kepada masyarakat, hal tersebut sesuai dengan semangat pengabdian untuk berta’awun dan berpihak kepada masyarakat yang tidak mampu. Muhammadiyah melalui perannya juga mendukung kebijakan –kebijakan pemerintah dalam menjalankan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, terutama yang terkait dengan pemberlakukan social/physical distancing.
Muhammadiyah melalui perannya mengajak seluruh umat dan warga bangsa untuk bersikap optimis. Karena dengan sifat optimis tersebut akan lahir energi serta harapan untuk dapat berkontribusi bagi bangsa dalam menghadapi ketidakpastian menghadapi Covid 19 saat ini. Seluruh masyarakat dilampau untuk dapat tetap meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi pandemi ini.
Muhammadiyah sendiri telah telibat aktif sejak awal dalam menangani Covid 19 yang secara mandiri melalui 117 rumah sakit serta 167 Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang turut serta dalam menyelamatkan berjuta jiwa.
Muhammadiyah telah menunjukkan kontribusi yang besar bagi Indonesia untuk menghadapi pandemi ini. Pandemi di Indonesia saat ini sudah menunjukkan kearah penurunan yang pesat. Sehingga, tantangan kedepan adalah pada bagaimana cara untuk memitigasi resiko Covid 19 yang menimbulkan berbagai permasalahan dalam aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H