Penjadwalan Industri adalah penentuan alokasi sumber daya yang ditujukan untuk menwujudkan sasaran penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien sekaligus untuk menghasilkan keluaran secara tepat. Penjadwalan ini bertujuan untuk :
- Memenuhi pesanan yang terjadwal
- Meminimalkan keterlambatan pekerjaan
- Meminimalkan waktu respon
- Meminimalkan penyelesaian waktu
- Meminimalkan waktu dalam sistem
- Meminimalkan lembur
- Memaksimalkan mesin atau pemanfaatan tenaga kerja
- Meminimalkan waktu menganggur
- Minimalkan work-in process inventor
II. Metode MRP (Material Requirement Planning)
Dalam penjadwalan industri ada beberapa metode, salah satunya adalah metode MRP atau Material Requirement Planning yang dikembangkan oleh Amerika Serikat sejak tahun 60'an, MRP adalah pendekatan perencanaan material yang mengabaikan masa lalu, tetapi melihat ke tuntutan atau kebutuhan produksi dimasa yang akan datang. MRP dapat diterapkan untuk bahan perencanaan/bagian/ komponen atau sub-assembly yang bergantungpada produk atau persediaan.Â
Metode MRP ini diaplikasikan tidak hanya untuk bidang manufaktur, tetapi juga digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang nonmanufaktur. Adapun langkah-langkah mendasar pada proses MRP adalah Netting atau perhitungan permintaan bersih, Lotting atau penentuan uuran slot, Off Setting atau penetapan besarnya lead time lalu Explosion atau perhitungan untuk level selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H