komunikasi yang berfokus pada proses interaksi antar individu, yang menekankan pada konteks situasi yang berpengaruh pada interaksi. Dalam kepemimpinan politik, interaksionisme berfokus pada pengaruh dan keterlibatan orang lain dalam proses pengambilan keputusan. Seorang pemimpin politik harus memastikan bahwa semua pihak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan mendengarkan pendapat mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Interaksionisme adalah teoriPemimpin politik juga harus memastikan bahwa keputusan yang diambil bertanggung jawab atas kepentingan semua pihak yang terlibat. Sebagai contoh, seorang pemimpin di Perusahaan X dapat membuat keputusan untuk mengambil alih proyek baru dengan melibatkan semua departemen yang terlibat untuk memberikan masukan dan mendengarkan pendapat mereka. Pemimpin Perusahaan X dapat menggunakan prinsip-prinsip interaksionisme untuk membangun hubungan yang positif dengan karyawan dari semua dapartement yang terlibat.
Pemimpin harus menjaga komunikasi yang terbuka dengan bawahannya dan memastikan bahwa bawahannya merasa dihargai dan diberi perhatian. Pemimpin juga harus meluangkan waktu untuk mendengarkan bawahan mereka dan memberikan mereka ruang untuk berekspresi. Dengan cara ini, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan membantu bawahannya merasa lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H