Mohon tunggu...
Asri Wijayanti
Asri Wijayanti Mohon Tunggu... Konsultan - Penyintas Autoimun, Konsultan Komunikasi

Perempuan asal Semarang, penyintas autoimun, pernah bekerja lembaga internasional di Indonesia dan Myanmar, di bidang pengurangan risiko bencana. Saat ini bekerja sebagai konsultan komunikasi di sebuah lembaga internasional yang bergerak di bidang kependudukan dan kesehatan reproduksi. Alumni State University of New York di Albany, AS, Departemen Komunikasi. Suka belajar tentang budaya dan sejarah, menjelajah, dan mencicipi makanan tradisional. Berbagi cerita juga di www.asriwijayanti.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Gempa Chile 2015 Tak Banyak Mengambil Korban?

21 September 2015   00:32 Diperbarui: 24 September 2015   14:09 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minimalnya jumlah korban dalam kejadian gempa 16 September lalu juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, diantaranya kekuatan gempa, jangkauan tsunami, dan kepadatan penduduk di wilayah yang terdampak.

Dibandingkan dengan gempa 8,8 SR yang melanda Concepción di tahun 2010, skala gempa Illapel terhitung lebih kecil, yakni 8,3 SR. Setelah gempa Concepción 2010, tsunami yang dipicu oleh gempa tersebut setidaknya melanda sepertiga wilayah pesisir Chile, termasuk di kawasan padat penduduk dan kawasan pariwisata yang dipadati turis. Setidaknya 2 juta penduduk terdampak di kejadian gempa dan tsunami tahun 2010, sementara tsunami yang dipicu oleh gempa Illapel 2015 hanya menjangkau wilayah Coquimbo yang penduduknya berada di kisaran 700 ribu jiwa.  

Penduduk yang tinggal di wilayah pesisir memang lebih rentan terhadap bencana tsunami. Kedekatan mereka dengan garis pantai membuat mereka tak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri saat tsunami melanda. 

Meski demikian, kejadian gempa dan tsunami Illapel 2015 ini telah menjadi bukti bahwa besaran skala gempa tak selalu berbanding lurus dengan besaran jumlah korban. Masyarakat yang terlatih, siaga, dan mampu melakukan evakuasi; kuatnya konstruksi bangunan; dan mumpuninya sistem peringatan dini tsunami telah mengurangi kerentanan dan terbangun menjadi kapasitas: kekuatan dalam suatu masyarakat, yang bisa mengurangi risiko bencana. 

*****

Sumber:

BBC, Chile quake triggers mass evacuation and tsunami alert

Encyclopaedia Brittanica: Chile Earthquake of 2010

Miami Herald: Engineers vs. God: Chile’s building codes take edge off massive earthquake

The New York Times: Why Chile’s Latest Big Earthquake Has a Smaller Death Toll

The New York Times: 1.5 Million Displaced After Chile Quake

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun