Sudut pandang
Sudut pandang dalam novel Inestable menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu
PembahasanÂ
Berikut adalah pembahasan dari setiap aspek yang dihasilkan dari menganalisis unsur intrinsik dalam novel Inestable karya Eko Ivano Winata.
TemaÂ
Tema dalam novel ini adalah perjalanan cinta dua sejoli Aluna dan Nakula, karena disitu banyak perselisihan mengenai cinta mereka berdua mulai dari keromantisannya hingga akhirnya mereka terpisahkan karena keadaan yang memaksa mereka harus berpisah. Berikut bukti kutipannya.
" Entar dulu, ah. Mau lihat kamu makan." Aluna terkekeh, " Kamu makannya pelan-pelan dong. Ada nasi, tuh, di pipi kamu."
" Mana?"
" Aku ambilin." Aluna mengambil nasi yang menempel di pipi Nakula (Eko I.W, 2018: 22).
Â
- Tokoh dan penokohan
- Nama: Aluna
- Watak: baik, cemburuan dan selalu perhatian dengan nakula
- Nama: Nakula
- Watak: so cool, posessif, keras kepala dan cuek
- Nama: Sadewa
- Watak: kekanakan, so dewasa, bijak, dan baik
- Nama: Aurel
- Watak: baik
- Nama: Aisyah (ibunya nakula dan sadewa)
- Watak: baik dan selalu perhatian dengan anaknya
- Nama: Yanti (ibunda Aluna)
- Watak: baik dan ibu rasa sahabat kepada anaknya (Aluna)
- Alur atau plot
- Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Setiap peristiwa yang terjadi hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan akibat adanya peristiwa yang lain. Alur yang terdapat dalam novel Inestable karya Eko Ivano Winata adalah alur maju. Hal ini dapat dilihat bagaimana penulis menggambarkan kehidupan mengenai percintaan dua sejoli Aluna dan Nakula yang sangat rumit dan penuh lika-liku yang awalnya mereka berdua bertemu dengan baik-baik dan berakhir dengan kesedihan karena harus berpisah, Nakula harus pindah ke Seville demi ayahnya yang sedang menjalani perawatan di sana. Karena keadaanlah yang memaksa mereka harus berpisah.
- Latar atau setting
- Latar tempat adalah dimana tempat kejadian di dalam cerita tersebut. Cerita tersebut terjadi di beberapa tempat yaitu: rumah Aluna, rumah Nakula, sekolah, Kawasan Gasibu dan angkringan pecel lele pinggir jalan. Berikut bukti kutipannya. " Setelah menghabiskan waktu setidaknya 15 menit, Aluna keluar dari kamar dan bergegas menuju ruang tamu." (Eko I.W, 2018:18). " Aluna mematung sejenak ketika tiba di sebuah rumah mewah yang dia kenali." " Aluna. Sama siapa kamu ke sini?" Aisyah menyadari kehadiran Aluna dan segera menghampiri sambil tersenyum (Eko I.W, 2018: 301). " Sampailah mereka di sebuah tempat yang cukup ramai oleh pedagang kaki lima, Kawasan Gasibu." (Eko I.W, 2018: 20). "Cowok berdarah Spanyol itu menarik Aluna ke sebuah tenda bertuliskan pecel lele." (Eko I.W, 2018: 20).
- Latar waktu adalah waktu yang ada di dalam cerita novel tersebut. Waktu yang saya temukan dalam novel Inestable ini antara lain: malam hari, pulang sekolah dan setelah jam istirahat. Berikut bukti kutipannya. " Entar malem setengah tujuh aku jemput." (Eko I.W, 2018: 17). " Pulang sekolah, Aluna pergi menuju Braga mengendarai motor matic." ( Eko I.W, 2018: 212). " Aluna diam setelah jam istirahat. Menatap papan putih dihapannya sambil menyalin setiap paragraph ke buku tulis." (Eko I.W, 2018: 298).
- Latar suasana adalah suasana yang terjadi dalam cerita tersebut. Latar suasana yang saya temukan dalam novel Inestable antara lain: sedih, sesak, gelisah dan tegang.Berikut bukti kutipannya. " Rasanya Aluna sudah tidak bisa menangis lagi, hanya sesak yang tersisa dalam dadanya saat ini." (Eko I.W, 2018: 83). " Aluna kembali gelisah." (Eko I.W, 2018: 114). " Deg, jantungnya berdebar kencang, badanya gemetar, dan napasnya susah dikendalikan. Kok? Dia? Di sini? Pikir Aluna tidak mengerti." (Eko I.W, 2018: 213).
Sudut Pandang