Pagi itu, desa kecil di lereng gunung diguncang gempa hebat. Warga berlarian keluar rumah, mencari tempat aman. Di tengah kekacauan, seorang bocah bernama Aldi, 10 tahun, terjebak di bawah reruntuhan rumahnya. Orang-orang panik, tidak tahu harus berbuat apa.
Tak lama, sirine mobil PMI terdengar mendekat. Para relawan datang dengan cepat, membawa peralatan pertolongan pertama dan alat evakuasi. Salah satu relawan, Mbak Sari, langsung mengambil alih situasi.
"Tenang, kita bakal selamatin Aldi!" katanya meyakinkan warga.
Evakuasi yang Terencana
Tim PMI mulai bekerja. Pak Budi, relawan lain, menggunakan alat pengungkit untuk membuka akses ke tempat Aldi terjebak. Sementara itu, Mbak Sari memimpin tim medis untuk mempersiapkan pertolongan pertama jika Aldi berhasil dievakuasi.
Dalam waktu 20 menit, Aldi berhasil dikeluarkan dari reruntuhan. Kaki kirinya terluka parah, penuh darah, dan wajahnya pucat.
Mbak Sari segera memeriksa luka Aldi.Dengan tenang, dia membersihkan lukanya menggunakan antiseptik dan membalutnya dengan perban steril. Aldi yang awalnya menangis mulai merasa lebih tenang setelah mendengar suara lembut Mbak Sari.
"Kamu hebat, Aldi. Sedikit lagi kita bawa kamu ke tempat yang lebih aman," ujarnya sambil tersenyum.
Setelah pertolongan pertama selesai, Aldi langsung dibawa ke tenda medis PMI untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bantuan untuk Warga