Mohon tunggu...
Afnani Sulaksono
Afnani Sulaksono Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak

Afnani Sulaksono Guru Penggerak Angkatan 4 Tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengambilan Keputusan oleh Pemimpin Pembelajaran

25 April 2022   21:20 Diperbarui: 25 April 2022   21:24 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pemimpin pembelajaran tentunya sering berhadapan pada situasi dilema etika. Di mana pada situasi ini terkadang merasa adanya nilai yang bertentangan namun ada pula keresahan dalam pengambilan suatu keputusan.

Hambatan yang sering terjadi dalam pengambilan keputusan yaitu kurangnya dukungan dari lingkungan dan sudut pandang yang berbeda dalam pengambilan keputusan.

Untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mencermati dan mengidentifikasi kondisi lapangan dan mengkategorikan paradigma yang sedang terjadi.

Kemudian jika sudah menentukan paradigma yang terjadi maka lakukan sembilan langkah pengambilan keputusan dengan menentukan prinsip yang sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Jika pengambilan keputusan dilakukan secara cermat melalui proses analisis kasus  dan sesuai dengan sembilan langkah pengambilan keputusan, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Setiap perubahan pasti memiliki hambatan, hambatan tersebut bisa menjadi tantangan bagi pemimpin pembelajaran pada zaman saat ini. Kesulitan/hambatan yang sering ditemui dalam lingkungan adalah perbedaan persepsi, pola pikir, sudut pandang dalam langkah pengambilan keputusan.

Hal ini dialami di lingkungan karena rekan kerja tidak mendapatkan materi tentang langkah pengambilan keputusan. Hal ini menjadi hambatan untuk menyamakan persepsi. Tantangan lain yang muncul adalah adanya nilai-nilai kesetiakawanan yang masih kental dalam budaya di lingkungan menimbulkan rasa kasihan lebih dominan dan terburu-buru dalam pengambilan keputusan.

Pemimpin pembelajaran pada akhirnya akan mengambil keputusan yang berpihak pada murid. Artinya pada tahap ini pemimpin pembelajaran mulai mewujudkan merdeka belajar.

Dimana pendidik seharusnya memang menghamba pada murid, dalam pengambilan keputusan misalnya seharusnya berpedoman pada keberpihakan murid.

Selain itu pemenuhan kebutuhan belajar siswa dengan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa sesuai dengan kodrat anak juga kodrat zamannya menggunakan coaching berbasis TIRTA. 

Berdasarkan dengan kodrat anak sesuai potensi dan minat bakat murid, maka pemimpin pembelajaran seharusnya dalam pengambilan keputusan berpihak pada kebutuhan murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun