Mohon tunggu...
Afnan Akhmad
Afnan Akhmad Mohon Tunggu... Freelancer - Research

Saya penulis kolom dan ingin mendedikasikan tulisan melalui website kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pemberdayaan Perempuan di Desa Denok: Pelatihan Kepemimpinan dan Pencegahan Pernikahan Dini

13 Desember 2024   13:52 Diperbarui: 13 Desember 2024   13:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 11 Desember 2024, Tim Lokal P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang mengadakan pelatihan kepemimpinan perempuan dan pencegahan pernikahan dini di Desa Denok. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta yang terdiri dari remaja putri, ibu-ibu, dan tokoh masyarakat setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam masyarakat, serta memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari pernikahan dini yang masih menjadi isu penting di banyak daerah.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Lokal P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang, yang menekankan bahwa perempuan memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memberdayakan perempuan agar dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan komunitas. "Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk berkembang dan mengambil peran aktif dalam masyarakat," ujarnya.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berpengalaman di bidangnya. Mereka memberikan materi yang beragam, mulai dari kepemimpinan, kesehatan reproduksi, hingga strategi pencegahan pernikahan dini. Salah satu narasumber, Dewi Yulianti, menjelaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencegah pernikahan dini. Ia menekankan pentingnya memberikan informasi yang tepat kepada remaja putri tentang hak-hak mereka dan konsekuensi dari pernikahan dini. "Pendidikan yang baik akan membuka banyak peluang dan membantu perempuan untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang masa depan mereka," katanya.

Sesi diskusi interaktif menjadi salah satu bagian yang paling dinanti oleh peserta. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka mengenai tantangan yang dihadapi perempuan di desa mereka. Diskusi ini tidak hanya memberikan ruang bagi peserta untuk bersuara, tetapi juga menciptakan solidaritas di antara mereka. Banyak peserta yang mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang pernikahan dini yang masih marak terjadi, serta harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Selain diskusi, pelatihan ini juga dilengkapi dengan berbagai aktivitas praktis, seperti simulasi kepemimpinan dan permainan peran. Melalui aktivitas ini, peserta diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, mengambil keputusan, dan memimpin kelompok. Aktivitas ini dirancang untuk membangun rasa percaya diri peserta dan mempersiapkan mereka untuk mengambil peran aktif dalam masyarakat. "Kami ingin peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Dewi.

Di akhir pelatihan, peserta diberikan sertifikat sebagai tanda partisipasi mereka. Banyak dari mereka yang merasa terinspirasi dan berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin. Mereka menyadari bahwa untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pernikahan dini dan meningkatkan peran perempuan, diperlukan upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Denok. Tim Teknis P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan dan pencegahan pernikahan dini. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan perempuan di Desa Denok dapat lebih berdaya, memiliki pengetahuan yang cukup, dan mampu berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi di komunitas mereka.

Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara, di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan angka pernikahan dini dapat berkurang dan perempuan dapat mengambil peran yang lebih signifikan dalam pembangunan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun