Mohon tunggu...
Achmad Faisal
Achmad Faisal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Arab Universitas Al-Azhar Indonesia

Hobi saya adalah berolahraga seperti Sepak Bola, Futsal, dan Olahraga Elektronik (E-Sport). Kepribadian saya menurut orang-orang terdekat adalah orang yang humoris, gampang bergaul, dan cukup religius. Topik konten favorit saya adalah berkisar antara olahraga, E-sport, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sejarah Melayu yang Tertulis di Dalam Manuskrip

27 Juli 2022   09:14 Diperbarui: 27 Juli 2022   09:15 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://royalasiaticcollections.org/

Manuskrip adalah tulisan tangan yang ditulis oleh manusia yang sudah berumur melebihi dari 50 tahun. Manuskrip merupakan benda kasat mata yang bersumber dari ciptaan kajian ilmu filologi. Maknanya, beberapa penulis yang ada di masa lampau menuliskan pikirannya dan perasaannya ke dalam manuskrip yang bertujuan untuk menyimpan suatu pesan atau peninggalan yang ingin penulis jaga. Manuskrip juga berarti dan penting untuk sejarah, peradaban, kebudayaan, dan juga ilmu pengetahuan.

Penulisan manuskrip bisa menggunakan beberapa media tulis seperti batang bambu, kulit kayu, daun lontar, dan kertas daluang. Salah satu manuskrip yaitu manuskrip yang berjudul "Sejarah Melayu" yang tersedia di dalam website https://royalasiaticcollections.org/. Manuskrip tersebut ditulis pada tahun 1830 yang ditulis dengan menggunakan bahasa melayu dan tulisan Arab.

Manuskrip tersebut membahas sejarah melayu yang ada seperti sejarah melayu di zaman Sultan Alauddin Riayat Syah yang beururusan dengan Sultan Mughayat Syah dan sejarah penting lainnya.

Berikut adalah beberapa potongan transkrip yang terdapat pada manuskrip "Sejarah Melayu":
Setelah datang kepada sultan alauddin riayat syah maka segala sebab sultan mughayat syah itu kawan dipersembahkannya ... sultan alauddin riayat syah maka tibanya sultan alauddin riayat syah ... itu kita ingkari ... pada yang maka setelah berapa lamanya sultan mughayat syah disayang maka baginda ... sultan alauddin riayat syah maka diberi baginda persalinannya maka sultan mughayat syah pun kembalilah ke pahang setelah berapa lama sampailah ke pahang.

Sejarah melayu dapat dilihat seperti yang tertulis pada halaman 208-209 dari kalimat "pada waktu dhuha pada zaman kerajaan paduka sri sultan alauddin riayat syah..." kalimat tersebut menjelaskan tentang sejarah melayu di zaman Sultan Alauddin Riayat Syah.

Berdasarkan penjelasan yang ada di atas, dapat diambil kesimpulan bahwasanya manuskrip wajib untuk dilestarikan sebagai sejarah, peninggalan budaya, dan ilmu pengetahuan. Penulis berharap apa yang penulis sampaikan bisa bermanfaat bagi para pembaca dan penuntun ilmu.

Gimana tanggapan kalian? Apakah kalian mulai tertarik untuk belajar tentang manuskrip?

Yuk, cari terus informasi terkait dengan manuskrip lainnya. Selain menambah ilmu, kita akan tahu loh kalau Indonesia punya berbagai macam Manuskrip yang tersebar dari berbagai daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun