Memasuki abad ke-21, globalisasi telah membawa perubahan besar di dalam bidang Kesehatan Masyarakat. Kesehatan Masyarakat kini telah memiliki eksistensi tersendiri di dalam dunia kesehatan. Tahun 2019, tahun dimana Pandemi COVID-19 yang menunjukkan betapa cepatnya virus dapat menyebar melintasi batas negara dan memiliki dampak terhadap sistem kesehatan global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memainkan peran penting dalam memfasilitasi kerja sama internasional dan memberikan pedoman untuk respons kesehatan masyarakat.
      Tanggapan terhadap tantangan COVID-19 melibatkan pendekatan yang lebih terintegrasi pada bidang Kesehatan masyarakat. Dengan peran yang dimilikinya, hal tersebut tentu tidak terlepas dari sejarah yang ada. Nama--nama tokoh, seperti Edwin Chadwick (1842), C.E.A. Winslow (1920), John J. Hanlon (1964), ialah para pelopor dari dunia kesehatan masyarakat.
      Pada tahun 1842, Chadwick mengamati angka kematian anak dari para keluarga pekerja yang berimigrasi dalam urbanisasi di daerah industri di Inggris yang mana kebanyakan dari mereka meninggal akibat kondisi sanitasi yang buruk. Chadwick akhirnya mulai mempelajari kaitan antara kesehatan dengan kondisi lingkungan. Oleh karenanya, Ia dijuluki sebagai perintis public health (epidemiologi lingkungan).
      C.E.A. Winslow (Tahun 1920) ialah salah satu yang memberikan dasar-dasar untuk modern public health, yaitu membuat bagian definisi public health. Hanlon (Tahun 1964) memberikan penjelasa secara luas mengenai pengertian sehat melalui pengertian absolut ataupun relatif. John Snow (Tahun 1857) menjelaskan hasil dari penelitiannya mengenai sanitasi air yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya wabah kolera.
      Kesehatan masyarakat terus bertumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Menurut garis sejarahnya, kesehatan masyarakat dibedakan menjadi 4 zaman (era) apabila ditinjau dari konsep Barton yang merupakan pengembangan berbagai konsep dan teori tentang Kesehatan masyarakat. Dimulai dari suatu era yang disebut "Empirical Era", berlangsung sebelum tahun 1850. Era ini merupakan era tertua. Pada era ini hanya terdapat usaha pelayanan terhadap gejala penyakit yang dilakukan oleh dukun-dukun barat dengan tujuan untuk menghilangkan gejala penyakit saja, bukan untuk melihat penyebab dari penyakit tersebut. Kemampuan yang dimiliki terbatas tanpa penjelasan secara logika.
      Yang kedua terdapat "Basic Science Era", ialah periode rintisan menghadapi permulaan dunia kedokteran mulai tahun 1850 -- 1900 dengan adanya rangsangan -- rangsangan melalui penyelidikan laboratorium. Era ini dapat disebut juga era symptomatic treatment (era non causative treatment). Yang ketiga terdapat "Clinical Science Era", dinamakan demikian karena adanya pengenalan terhadap pelayanan ke rumah sakit dan balai pengobatan serta terdapat pula ahli-ahli kedokteran. Periode ini berlangsung sekitar tahun 1900 hingga 1950. Yang terakhir ialah "Public Health Era" dengan periode tahun 1950 sampai sekarang.
      Kesehatan Masyarakat memegang peran besar dalam kehidupan di dunia. Satu ucapan yang disuarakan oleh para ahlinya dapat menciptakan perubahan pada lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut membuat kesehatan masyarakat dapat menyebar secara luas ke seluruh penjuru dunia dan mengubah gaya hidup para masyarakatnya menjadi lebih sehat. Dengan isu kesehatan yang terus bermunculan di lingkungan masyarakat, diharapkan ke depannya para ahli kesehatan masyarakat selalu memberikan inspirasi kepada masyarakat.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Novrizaldi. 2020. Pentingnya Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19.     www.kemenkopmk.go.id/pentingnya-peran-tenaga-kesehatan-masyarakat-dalam-penanganan-covid-19 [online]. (diakses tanggal 3 September 2024).
Ryadi, Alexander Lucas Slamet. (2016). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: ANDI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H